PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengakui sudah menyiapkan anggaran besar untuk penanganan infrastruktur pada APBD Kalteng 2018. Bukan tanpa alasan pos anggaran diperbanyak untuk sektor ini. Hal itu sesuai nawacita Presiden RI Joko Widodo.
Sugianto menegaskan, pembangunan infrastruktur harga mati. Sebab, kelancaran infrastruktur mampu mendorong hilirisasi industri, supaya sumber daya alam tidak hanya diangkut ke luar daerah.
”Dengan kucuran anggaran tahun depan, pembangunan infrastruktur bisa lebih cepat. Karena dengan infrastruktur yang memadai, kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” katanya.
Kalteng, lanjutnya, ibarat raksasa tidur. Pontensi alam di Kalteng sangat menjanjikan dan mampu mendongkrak perekonomian. Hanya saja, pontensi ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Karena itu, Gubernur sudah punya langkah, salah satunya dengan peningkatan infrastruktur.
”Kendala selama ini infrastruktur masih minim, sehingga pontensi yang kita punya sulit dimanfaatkan. Nah, ke depan hal ini akan kami benahi. Dengan begitu, perekonomian bisa terangkat,” ucapnya.
Sugianto menambahkan, pengelolaan infrastruktur, seperti pengembangan jalan dan jembatan, menjadi instrumen yang sangat strategis pada proses percepatan pembangunan. Kalau itu bisa terus meningkat tiap tahun, sektor lain seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan ekonomi turut membaik.
”Inilah kenapa pemerintah sangat mengejar pembangunan infrastruktur. Kalau infrastruktur bagus, masyarakat Kalteng semakin sejahtera,” tuturnya.
Dengan memantapkan infrastruktur, selanjutnya aksesibilitas masyarakat semakin terbuka. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tidak dilihat dari sisi fisiknya saja, melainkan aspek yang menyangkut kepentingan masyarakat.
”Kami selalu berharap serta berupaya tujuan dan sasaran pembangunan ini untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tentunya pemerintah setempatlah yang harus bisa merumuskan apa yang akan dilakukan,” pungkasnya. (sho/ign)