SAMPIT— Gerhana Bulan total diperkirakan akan terjadi 31 Januari mendatang. Sayangnya, Kotawaringin Timur tidak dapat menikmati fenomena alam langka itu. Sampit kemungkinan hanya dapat menyaksikan gerhana Bulan sebagian.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan memastikan, Sampit bukan merupakan wilayah yang dapat menikmati gerhana Bulan total.
”Sampit tidak termasuk wilayah yang dapat mengamati gerhana bulan total. Mungkin hanya sebagian bukan gerhana bulan total, ” jelas Nur Setiawan , Selasa (23/1).
Menyoal cuaca saat gerhana bulan 31 Januari 2018, BMKG belum dapat memprediksi. Gerhana Bulan total pada 31 Januari 2018 mendatang terjadi saat seluruh wajah Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Saat itu, Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama. Dengan demikian, sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh Bumi.
Gerhana bulan total kali ini juga akan lebih istimewa. Pasalnya, dalam waktu bersamaan, juga terjadi peristiwa supermoon. Saat supermoon, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat bulan purnama biasa.
Dari berbagai sumber menyebutkan supermoon pada 31 Januari 2018 itu merupakan yang kedua kalinya dalam satu bulan setelah sebelumnya juga terjadi pada 2 Januari 2018 lalu. Karena itu, disebut sebagai fenomena bluemoon, yang rata-rata terjadi 2,5 tahun sekali.
Sementara data rilis BMKG menyebutkan, pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana. Gerhana bulan total pada 31 Januari 2018. Gerhana Matahari sebagian pada 15 Februari 2018 dan 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Selain itu, gerhana Matahari sebagian pada 13 Juli 2018, juga tidak dapat diamati dari Indonesia. Selanjutnya, gerhana Bulan total pada 28 Juli 2018 yang dapat diamati dan gerhana Matahari sebagian pada 11 Agustus 2018 tidak dapat diamati.(oes/yit)