PALANGKA RAYA – Melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada semua sekolah di Kalimantan Tengah (Kalteng) perlu kesiapan khusus. Ada berbagai aspek yang perlu dipersiapkan, supaya saat pelaksanaannya tidak terjadi masalah.
Ujian dengan menggunakan metode ini memang lebih efektif dan membantu ketimbang ujian dengan metode lama, yakni menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK).
Hanya saja, untuk merealisasikan hal ini bukan perkara mudah. Salah satu yang diperhatikan yakni soal jangkauan listrik dan jaringan internet, terutama di daerah pelosok.
“Terkendalanya listrik, dan juga internet. Bila di daerah hulu-hulu terkendala jaringan internet. Biarpun listrik lancar, tapi terkadang internet ini yang menjadi perhatian juga,” kata Anggota Komisi C DPRD Kalteng, Yovy Afrilliade, Senin (29/1).
Memang, ucap Yovy, kalau dilihat secara detail persoalan yang harus diperhatikan pemerintah yakni soal jaringan internet. Untuk listrik pada dasarnya sudah memungkinkan, apalagi jika dilihat dari pelaksanaan UNBK tahun lalu, di mana pihak PLN pada saat itu berkomitmen membantu kelancaran pasokan listrik ke sekolah yang melaksanakan ujian.
“Pada intinya jaringan internet masih kurang. Kalau yang satu ini memang sulit membantu karena harus dari pihak telkomnya langsung. Tapi inikan bisa dibicarakan pemerintah dengan pihak terkait,” katanya.
Kendala lain yakni ketersedian komputer. Memang pada dasarnya semua sekolah di Kalteng sudah memiiki komputer, namun yang jadi pertanyaan apakah jumlahnya mencukupi untuk pelaksanaan ujian. Hal ini mengingat pelaksanaan UNBK sudah tentu memerlukan puluhan hingga ratusan komputer untuk digunakan.
“Kalau saya lihat, sekolah-sekolah sudah punya komputer, namun apakah jumlanya mencukupi. Belum lagi kalau bicara jaringan, dan listriknya. Kan banyak yang mesti diperhatikan pemerintah,” ucap Politisi Partai Golkar ini.
Hal ini harus diperhatikan betul-betul, apalagi pemerintah di provinsi ini sangat berkeinginan seluruh sekolah terutama SMA sederajat melaksanakan UNBK. Perlu kesiapan secara keseluruhan supaya keinginan tersebut mampu terealisasi.
“Karena percuma melakukan pengadaan komputer, kalau jaringan internet tidak ada, listrik juga begitu. Intinya banyak yang harus dipersiapkan pemerintah,” pungkasnya. (sho/fm)