KASONGAN - Safari dakwah ustaz kondang Abdul Somad di Pondok Pesantren Darul Amin Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu (31/1) malam, dijejali ribuan jemaah asal Katingan. Rombongan tiba di lokasi sejak beberapa jam sebelum kegiatan berlangsung. Mereka seolah tidak ingin ketinggalan untuk mendengarkan langsung tauziah akbar yang bertepatan dengan fenomena gerhana bulan tersebut.
Akbar, warga Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, mengatakan, sekitar 600 jemaah asal desanya yang berpartisipasi dalam acara dakwah ustaz Abdul Somad tersebut.
"Pokoknya semua mobil penuh penumpang, ada juga yang nekat naik motor bahkan berdesakan di bak mobil pick up. Karena kabar acara itu sudah lama kami dengar, apalagi perjalanan ke Sampit cuma dua jam," ungkapnya, Kamis (1/2).
Menurutnya, antusiasme masyarakat Katingan yang cukup tinggi tersebut lebih dikarenakan rasa penasaran. Sebab, sejak beberapa tahun terakhir ceramah ustaz Abdul Somad banyak bersliweran di media sosial Youtube.
"Meskipun saya sudah nonton semua ceramahnya di youtube, tapi ada beberapa meteri tauziah yang baru disampaikan. Saya paling suka saat sesi tanya jawab antara jemaah dan ustaz secara langsung," sebutnya.
Jumadiansyah (27), warga Kelurahan Kasongan Lama, menuturkan, antusiasme cukup tinggi juga ditunjukkan sebagian umat Islam di beberapa wilayah kecamatan. Seperti Katingan Tengah, Pulau Malan, khususnya Kecamatan Katingan Hilir.
"Yang dari kecamatan lain memang tidak terlalu banyak jemaahnya, mungkin terkendala dana dan transportasi. Sebab tidak semua orang yang punya mobil," katanya.
Selain itu, sebagian warga Katingan lainnya enggan berangkat ke Sampit lantaran sudah lebih dulu mengikuti ceramah serupa di Palangka Raya.
"Jadi totalnya sudah dua kali ustaz Abdul Somad datang berceramah ke Kalteng ini. Tapi momen yang paling berkesan adalah saat di Sampit, karena sempat bersalaman dengan beliau walaupun tidak sempat berfoto," ujarnya.
Nor Halimah (34) warga Kelurahan Kasongan Baru yang juga panitia acara safari dakwah ustaz Abdul Somad mengatakan, pihaknya sempat cemas akan hadirnya hujan pada malam pelaksanaan kemarin. Namun, berkat doa yang selalu dipanjatkan, akhirnya sepanjang malam langit terlihat cerah.
"Semua keluarga besar kami yang tergabung dalam grup WA diminta bershalawat 1.000 kali dan memanjatkan doa bersama agar tidak hujan. Alhamdulillah acaranya berlangsung sukses, walaupun sempat terkendala matinya layar monitor dan pengeras suara," pungkasnya. (agg/yit)