PALANGKA RAYA – Diduga akibat habitatnya terusik, hingga kelaparan dan mencari sumber makanan jauh dari sarang, eeekor beruang dengan tinggi seperti orang dewasa mendekati pemukiman penduduk. Kedatangan hewan ganas itu membuat warga ketakutan. Takut diserang dan dilukai. Kejadian itu dialami warga di Jalan Tjilik Riwut Km 11,5 Palangka Raya, Kamis (1/2).
Beruang itu sempat terlihat diatas pohon disemak-semak tak jauh dari rumah warga. Bahkan sempat mendekat ke depan pintu samping rumah. Namun saat didekati, langsung bersembunyi ke semak belukar. Tetapi hingga pukul 16.00 WIB, beruang itu tak lagi muncul. Walaupun petugas dari konservasi sumber daya alam (BKSDA) Kalimantang Tengah (Kalteng) memberikan umpan berupa buah.
Salah seorang warga, Dimas mengatakan bahwa beruang tersebut sudah tiga hari terlihat di sekitar lokasi. Namun tidak pernah menyerang masyarakat, tetapi terkadang terlihat di atas pohon. Lalu hilang dan tak lama kemudian kembali muncul.
”Tiga hari sudah, beruang berbulu warna hitam, setinggi pria dewasa. Tadi muncul dan memanjat pohon. Jujur kami ketakutan kalau tiba-tiba diserang atau memasuki rumah,” ungkap pria berusia 27 tahun ini.
Kata Dimas, belum diketahui dari mana asal beruang tersebut. Apakah milik orang atau liar, namun tetap saja mencemaskan masyarakat bilamana terjadi sesuatu.
”Kami inginnya bisa ditangkap biar tidak terjadi hal-hal merugikan. di sekitar lokasi banyak anak-anak,” tuturnya.
Ia menambahkan tak hanya beruang, di sekitar lokasi juga pernah terlihat dan didatangi seekor orangutan. Namun tidak sampai mengganggu warga atau melakukan penyerangan. ”Memang di sini masih ada semak-semaknya, seperti beruang tadi. Bahkan kemarin itu ada orangutan ke sini. Kami berharap ini bisa ditindak lanjuti,” pungkasnya.
Sementara itu, petugas BKSDA Kalteng Nurwahid Wahyudi mengatakan menerima laporan masyarakat adanya seekor beruang. Kemudian, pihaknya melakukan upaya pencarian tetapi belum berhasil.
“Untuk rescue beruang untuk pertama diupayakan dengan cara menjebak. Jadi memasang jebakan berisi buah nenas, semoga beruang bisa datang dan tertangkap,” tuturnya.
Nurwahid menyampaikan penanganan itu bisa cepat bilamana kondisi beruang lapar.
“Kita mempercepat penanganan dengan cara mengumpan dan bilamana berhasil akan dievakuasi ke kandang transit di BKSDA Kalteng,” jelasnya.
Ia menambahkan belum diketahui dan belum dipastikan apakah beruang itu bersarang di sekitar lokasi atau tersesat, karena jarak kawasan Sebangau juga berbatasan dengan Sungai Sebangau sehingga kemungkinan kecil untuk hal tersebut.
“Diperkirakan tersesat dari habitatnya, makanya ini terus diusahakan untuk diamankan,” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, beberapa personel BKSDA terlihat berupaya keras untuk menangkap beruang tersebut. Penyisiran dan tindakan lain dilakukan mereka. Petugas polres pun sempat mendatangi lokasi untuk memastikan keamanan warga sekitar. Hingga pukul 16.00 WIB beruang tidak juga muncul. (daq/vin)