PALANGKA RAYA – Sektor pendidikan menjadi salah satu yang serius diperhatikan jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Tak hanya kucuran anggarannya, melainkan kualitas pendidikan juga menjadi hal terpenting yang perlu ditingkatkan pemerintah.
Ketua Komisi C DPRD Syamsul Hadi mengatakan, untuk peningkatan kualitas pendidikan, orang tua murid diharapkan ikut berperan. Sebab, apabila hanya menyerahkan pada pihak sekolah, tentu dirasakan akan kurang maksimal.
“Orang tua murid untuk bersikap tegas terhadap anak. Pasalnya hal ini berfungsi untuk menempa karakter si anak sendiri agar bisa menghormati guru, sebagai orang tua pengganti selama jam belajar mengajar di sekolah,” ucapnya, Selasa (6/2).
Ia menyebutkan bahwa karekter siswa juga menentukan kualitas suatu pendidikan. Anggapan selama ini yang menyebutkan gurulah yang bertugas mengembangkan karakter anak didiknya adalah anggapan yang kurang tepat. Sebab, semua kembali ke pendidikan karakter si anak sendiri, dan yang berperan dalam pendidikan karakter ini adalah orang tua.
“Kalau selama jam belajar, memang iya guru yang mendidik. Tapi kalau diluar jam belajar sudah pasti orang tuanya. Jadi kalau karakter anak terbentuk, kan tidak ada lagi persoalan seperti ada murid tidak hormat pada gurunya,” katanya.
Politisi PPP ini mengungkapkan, seorang tenaga pendidik memiliki beban yang berat dalam dunia pendidikan, yaitu bagaimana caranya menempa siswa-siswi agar menjadi baik dan cerdas. Sehingga, ucapnya, apabila ada seorang murid maupun orang tua melakukan diskriminasi terhadap guru, hal tersebut sangatlah keterlaluan.
"Yang namanya guru itu, bebannya sangat berat. Bahkan kadang-kadang ketika selesai mengajar dan pulang ke rumah, bisa-bisa keluarga sendiri yang kena imbasnya. Jadi ini peran orang tua, karena guru tidak bisa 24 jam full mengawasi,” katanya.
Selama ini masih banyak tenaga pendidik yang dibayar minim namun harus mengemban tugas yang sangat berat. Untuk itu, dia mengimbau agar jangan hanya guru yang berperan aktif dalam mendidik. Karena kalau hanya menyerahkan pendidikan kepada guru, sampai kapanpun mental dan karakter siswa tidak akan tertempa.
“Jangan lagi ada berita ada murid tidak hormat dengan guru. Maka dari itu mental dan karakter harus ditempa. Jadi perannya bukan cuma guru, tapi orang tua,” pungkasnya. (sho/fm)