SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menurunkan status penanganan banjir jadi siaga darurat dari sebelumnya tanggap darurat. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat evaluasi melihat kondisi di lapangan di tujuh kecamatan wilayah utara yang sudah surut total.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusuf mengatakan, status penanganan banjir memang tidak seluruhnya diturunkan. Sebab, berdasarkan laporan BMKG, hingga Maret di wilayah utara masih turun hujan, sehingga dengan tidak diselesaikannya status penanganan ini, jika sewaktu-waktu terjadi kembali banjir mudah untuk meningkatkannya kembali.
”Berdasarkan prediksi dan melihat cuaca saat ini yang memang masih terjadi hujan, membuat kami hanya menurunkan statusnya, tidak langsung mengakhiri. Sebab, status ini akan dievaluasi kembali sepekan ke depan,” kata Yusuf, Kamis (8/2), usai memimpin rapat evaluasi di aula Setda Kotim.
Menurutnya, tim dan posko untuk sementara difokuskan di kantor BPBD, tidak di posko darurat di Museum Kayu. Selain itu, posko di kecamatan juga dikembalikan ke kantor kecamatan seluruhnya, sehingga pusat informasi dipusatkan di kantor BPBD.
”Untuk bantuan yang diajukan pihak kecamatan, akan tetap diserahkan kepada masyarakat yang terdampak, sekalipun statusnya sudah diturunkan menjadi siaga. Sebab, dana bantuan tersebut sudah dikeluarkan saat status tanggap darurat,” ujarnya.
Hingga kini pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap jumlah rumah dan kepala keluarga (KK) yang terdampak, secepatnya akan diserahkan. Sebab, dana tanggap darurat yang dialokasikan memang baru dapat dimanfaatkan di akhir-akhir waktu tanggap darurat ini.
Adapun tujuh kecamatan yang terkena banjir, di antaranya Tualan Hulu, Parenggean, Kotabesi, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Antang Kalang. Kondisinya memang sudah surut, namun potensi hujan masih akan tetap terjadi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan menjelaskan, puncak hujan terjadi hingga April mendatang. Baru terjadi penurunan curah hujan pada Mei, termasuk di wilayah utara.
”Saya sarankan agar tetap waspada. Sebab, hujan masih akan terus terjadi. Terjadinya panas sepekan lalu hanya karena perubahan tekanan angin, terbukti mulai pekan ini sudah terus terjadi hujan beberapa hari berturut-turut,” pungkasnya. (dc/ign)