KASONGAN - Sebagai mitra pemerintah, peran Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) cukup penting dalam membantu percepatan pembangunan, seperti infrastruktur jalan, jembatan, perkantoran, dan lain sebagainya. Kendati demikian, minimnya sokongan modal masih menjadi kendala berkembangnya para kontraktor lokal di Kabupaten Katingan.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Katingan Suhaemi mengatakan, sejauh ini keberadaan para kontraktor sangat membantu majunya pembangunan di suatu daerah. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pembinaan terhadap peningkatan profesionalitas para kontraktor lokal ke depan.
"Pemerintah siap membantu dalam hal pembinaan, sehingga para pemborong yang tergabung di bawah naungan DPC Gapensi Katingan dapat bersaing dengan kontraktor-kontraktor besar di daerah lain," ungkapnya saat membuka Musyawarah Cabang Gapensi Katingan, Kamis (15/2).
Dirinya merasa sedih setelah mengetahui para kontraktor lokal di daerahnya ternyata kesulitan untuk maju berkembang lantaran keterbatasan modal. Sehingga banyak program besar di Katingan yang akhirnya diserobot oleh kontraktor asal luar daerah.
"Saat inikan proses lelang pekerjaan di pemerintahan sudah berbasis IT yang dinamakan LPSE. Artinya lelang dilakukan secara terbuka, semua kontraktor di seluruh Indonesia bisa masuk dan bersaing secara sehat," imbuhnya.
Dirinya mengajak DPC Gapensi Katingan untuk terus berbenah dan melakukan pembinaan dari berbagai aspek terhadap para anggota, seperti menertibkan administrasi perizinan, memenuhi dokumen persyaratan, dan lain sebagainya.
"Mari kita bersama-sama bersinergi untuk memajukan daerah dengan dukungan Gapensi. Walaupun cuma menjabat sekitar empat bulan saja, tapi saya akan berikan yang terbaik bagi daerah. Intinya para kontraktor kita harus profesional dari berbagai segi terlebih dulu," katanya.
Dalam proses lelang pekerjaan pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan untuk memenangkan salah satu pihak yang diinginkan. Sebab semuanya harus melalui sistem yang telah diatur sedemikian rupa guna meminimalisasi terjadinya praktik KKN.
"Saya tegaskan bahwa tidak ada yang namanya bagi-bagi kue, siapapun berhak untuk ikut lelang jadi silakan bersaing secara sehat. Walaupun saya sadar bahwa masalah uang (modal, Red) masih menjadi kendala para kontraktor lokal kita sejauh ini," jelasnya.
Ketua DPC Gapensi Katingan Nanang Suriansyah menuturkan, sejauh ini jumlah anggota Gapensi semakin menurun bahkan sebagian pengurus mulai tidak aktif dalam organisasi. Hal itu menyusul minimnya proyek yang didapat para kontraktor lokal.
"Sebenarnya bukan karena kami tidak mampu dalam memanajerial bisnis, melainkan tidak adanya kesempatan bagi kontraktor lokal untuk berkarya. Contohnya proyek pembukaan jalan penghubung Hampangin - Mendawai, sebenarnya kami sanggup mengerjakan namun lagi-lagi didapat oleh rekanan dari luar daerah," ujarnya.
Mantan anggota DPRD Katingan itu berharap, agar siapapun kepala daerah yang terpilih ke depan dapat memperhatilan pengusaha atau kontraktor lokal di Kabupaten Katingan. Harapan itu merupakan sebuah aspirasi yang disampaikan oleh semua pengembang lokal di daerahnya.
"DPC Gapensi selalu siap menjadi mitra pembangunan pemerintah. Tapi selama ini kesempatan yang tidak ada. Harapannya agar kontraktor lokal ke depan dapat diperhatikan oleh pemerintah, karena semua kewajiban sudah dilakukan termasuk membayar pajak dan lain-lain," pungkasnya. (agg/yit)