NANGA BULIK – Hutan kota di Kabupaten Lamandau merupakan salah satu lokasi yang bisa dijadikan tujuan wisata bagi masyarakat perkotaan, sayangnya tempat ini mulai kurang terawat, warga enggan mengunjunginya.
Lagi pula hanya sebagian kecil warga yang mengetahui keberadaan hutan kota yang terletak di sekitar area perkantoran Bukit Hibul, kota Nanga Bulik ini.
Maka itu, Dinas Pariwisata bersama Saka Pariwisata Kabupaten Lamandau belum lama ini telah menggelar aksi membersihkan hutan taman kota.
"Hutan taman kota ini bisa digunakan sebagai tempat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, untuk bersantai, biasanya tempat ini juga digunakan untuk lokasi olahraga bagi anak-anak muda, karena lokasinya strategis berada di jantung kota Nanga Bulik," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lamandau, Frans Efendi, Jumat (2/3).
Disamping itu menurutnya, hutan kota ini juga bisa dijadikan sebagai tempat edukasi untuk mengenal berbagai jenis pohon khas Kalimantan seperti kayu ulin, kenaga, dan lainnya.
"Dengan dibersihkan dan dirawat, diharapkan hutan di dalam kota ini tetap bisa dilestarikan serta terjaga ekosistemnya, karena di sini masih ada kayu – kayu yang sudah semakin susah ditemukan di sekitar kota," ungkapnya.
Hutan kota ini akan dijadikan tempat wisata alam meskipun harus dilakukan polesan – polesan yang menambah daya tariknya, tanpa merusak pohon- pohon yang ada. Karena nantinya akan dilakukan penanaman pohon, buah – buahan dan kayu hutan seperti kayu ulin, meranti, durian dan jenis pohon lainnya.
Selain itu juga akan dilakukan pemberian nama- nama pohon sebagai tempat penelitian dan pengenalan jenis pohon kepada anak – anak maupun mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
Dinas Pariwisata dan saka Pariwisata Lamandau akan rutin menggelar program gotong royong untuk membersihkan hutan taman Kota yang sudah dipenuhi dedaunan kering serta akar tumbuhan. Diharapkan nantinya tempat ini bisa kembali dikunjungi masyarakat Lamandau serta wisatawan dari berbagai daerah.
"Pemerintah daerah masih mengalami keterbatasan anggaran untuk membangun fasilitas penunjang dan mengelolanya. Kedepannya juga akan dibuat gerbang masuk lokasi hutan, lokasi parkir, pos jaga, rumah penjaga serta tempat kuliner," tambahnya.
Tahun ini, Dinas Pariwisata Lamandau akan membuat kelengkapan administrasi serta masterplan rencana pembangunan penunjang untuk diajukan ke Kementerian Pariwisata.
“Kita berharap kantor dinas dan badan yang berbatasan langsung dengan lokasi dapat menganggarkan, misalkan membuat pagar pembatas belakang masing-masing kantor. Kita bersama-sama bersinergi membangun wisata dan menjaga aset hutan kota,” harapnya. (mex/fm)