PALANGKA RAYA – Proses perbaikan atau rehab sekolah yang terbakar pada tahun 2017 lalu dimulai tahun ini. Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya telah menganggarkan dana perbaikan sebesar Rp 7 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan, anggaran sebesar itu belum cukup untuk merehab delapan sekolah tersebut sampai tuntas. Pihaknya masih mengusulkan lagi anggaran rehab melalui Musrenbang Kecamatan Pahandut.
"Setiap sekolah tidak mendapatkan besaran yang sama, karena alokasi anggaran dilihat dari tingkat kerusakan dan ruang kelas yang dibangun,” ucap Sahdin, saat dikonfirmasi, Sabtu (3/3).
Selain mengurusi rehab sekolah, tahun ini Dinas Pendidikan juga harus merelokasi SDN 4 Panarung. Biaya relokasi sudah disiapkan sebesar Rp 2 miliar. SDN 4 Panarung harus segera direlokasi, karena sebagian lahan sekolah terkena pelebaran proyek Bandara Tjilik Riwut.
"Proses relokasi SDN 4 Panarung juga sifatnya mendesak. Sebab, sekolah tersebut terkena proses pelebaran bandara, sehingga proses relokasi harus segera dilakukan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar dan penerimaan pada tahun ajaran baru mendatang,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio mengharapkan, apabila biaya rehab sekolah sudah dianggarkan, harus segera dilaksanakan. "Kami sangat berharap proses rehab sudah selesai pada tahun ajaran baru mendatang. Apabila pengerjaan dan penyelesaiaan rehab lebih cepat, akan lebih bagus,” ujarnya.
Mofit menambahkan, jika melihat dari hitungan tim teknis dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palangka Raya, biaya rehab untuk delapan sekolah yang terbakar tersebut mencapai Rp 11 miliar – Rp 12 miliar. (rm-86/ign)