KUALA KURUN – Dalam peningkatan kesadaran bela negara, ada tiga objek utama yang perlu diprioritaskan, yakni lunturnya semangat kebhinekaan yang ditandai dengan kekerasan atas nama agama, hilangnya semangat patriotisme, serta adanya ketidakadilan yang berujung pada kebodohan, kemiskinan, dan pelecehan hukum.
”Khusus mengenai lunturnya semangat kebhinekaan, bisa diselesaikan sejak dini, dengan memberikan pendidikan moral kepada anak, mengenai bagaimana menjadi sahabat dan saudara, dari mereka yang berbeda latar belakang, agama, keyakinan, dan kepercayaan,” ucap Kepala Kesbangpol Kabupaten Gumas Tasa Torang, Selasa (6/3).
Di samping itu, dalam hal hilangnya semangat patriotisme, itu akan terjadi ketika seseorang lebih mengutamakan ikatan primordial berdasarkan agama, kepercayaan, dan keyakinan, dari pada ikatan historis sebagai sebuah bangsa yang dianugerahi kekayaan perbedaan etnis, suku, dan agama.
”Selain itu, kesadaran bela negara juga akan hilang apabila ada ketidakadilan sosial yang berujung pada kebodohan, kemiskinan, dan pelecehan hukum,” tegasnya.
Semua tantangan tersebut, kata dia, hanya bisa diatasi jika terjadi proses pendidikan yang dimulai sejak dini secara berkesinambungan, sehingga mampu melahirkan individu yang memiliki rasa cinta dan kesediaan dalam membela bangsa dan negara secara benar.
”Kesadaran bela negara harus kita tanamkan sejak dini melalui pendidikan formal. Anak-anak kita pun harus diajak untuk mencintai bangsa dan tanah air, sehingga memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia,” ujarnya.
Dalam menerapkannya, harus ditanamkan nilai-nilai bela negara dengan cara yang kreatif, inovatif, serta adaptif dengan perkembangan zaman. Di samping itu, perlu diberikan ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada tanah air.
”Mari kita bangun kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi tantangan ke depan, serta membangun sinergitas antar warga. Meskipun kita berbeda latar belakang profesi, suku, agama, ras, tetapi tetap bisa bersatu mengatasi berbagai persoalan bangsa dan daerah ini,” terangnya.
Dia menambahkan, dalam forum bela negara tersebut, diikuti oleh peserta didik dari SMP dan SMA se Kecamatan Tewah. Bertindak sebagai narasumber, yakni Kepala Kesbangpol, dan Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1016 PLK Mayor Inf Catur Prasetiyo Nugroho. (arm/yit)