KASONGAN - Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) ke III KONI Katingan bakal dihelat di aula BPKAD, Rabu (7/3). Kegiatan tersebut rencananya bakal dijadikan momen untuk mempertanyakan keabsahan dua kepengurusan Asosiasi Futsal Daerah (AFD) yang selama ini terjadi.
Seperti pemberitaan sebelumnya, saat ini terdapat dua kepengurusan AFD di Katingan yang masing-masing dipimpin oleh Sarnadie dan Lutfhi Fauzi. Keduanya getol dan saling klaim bahwa telah mengantongi legalitas atau surat tugas (SK) yang sama-sama autentik terkait kepengurusan AFD tersebut.
Ketua AFD Lutfhi Fauzi mengklaim, kepengurusan yang dipimpinnya saat ini sah secara aturan. Selain mendapat rekomendasi dari Askab PSSI Katingan, kepengurusannya juga langsung di SK-kan oleh AFD Provinsi Kalteng.
"AFD di Katingan sebenarnya cuma ada satu. Yang mereka klaim itu sebenarnya adalah Badan Futsal Daerah (BFD), bukan AFD. Badan itu sengaja dibentuk Askab PSSI Katingan untuk kepentingan persiapan cabor futsal pada Porprov Kalteng tahun 2014 pada saat itu saja," ungkapnya, Selasa (6/3).
Pada momentum Musorkab III KONI Katingan, dirinya berencananya meminta kepastian kepengurusan AFD. Dirinya merasa ada dua kepengurusan futsal di Katingan.
"Makanya kami akan menanyakan legalitas AFD di Katingan dengan pihak KONI provinsi maupun KONI kabupaten. Apalagi tahun ini ada event Porprov Kalteng, tentunya kita harus mempersiapkan berbagai hal, khususnya pembinaan atlet-atlet futsal agar bisa berprestasi," imbuhnya.
Hingga saat ini jajaran pengurus KONI Katingan belum pernah sekalipun bersikap dalam memutuskan keberadaan dua AFD.
"Intinya kami juga tidak ingin bersikap gegabah, begitu juga dengan AFD Provinsi Kalteng. Makanya dalam forum nanti harus ada kejelasan, siapa dari dua kepengurusan itu yang sah sebenarnya," ujar Lutfhi Fauzi.
Sebelumnya, AFD yang dipimpin Sarnadie mengatakan lebih dulu terbentuk dengan dasar SK yang dikeluarkan oleh Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Katingan sejak 2014 lalu. AFD saat itu bernaung di bawah Askab PSSI.
"Sementara ini kita belum mengetahui tentang kepengurusan (AFD Katingan) yang baru itu. Namun selama ini, KONI selalu memerlukan kita untuk melaksanakan berbagai event termasuk Porkab Katingan tahun 2017 lalu," jelasnya.
Dirinya berkesimpulan, secara kelembagaan kepengurusan AFD yang dipimpinnya telah diakui oleh KONI selaku induk cabang-cabang olahraga di Katingan.
"KONI juga selama ini selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan kita, baik membicarakan masalah pembinaan, perkembangan atlet maupun hal-hal yang berhubungan dengan olahraga futsal," ungkapnya.
Sarnadie juga enggan berpolemik dengan hadirnya kepengurusan AFD yang baru. Pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan amanah dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin.
"Kita tetap melakukan pembinaan dan kami tidak merasa terganggu dengan adanya kepengurusan AFD yang baru itu," tegasnya. (agg/yit)