PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan keseriusannya mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun ini. Bahkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam waktu dekat mengundang semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan rapat koordinasi terkait tindak lanjut pencegahan Karhutla.
Gubernur mengatakan, saat ini pemerintah bersama instansi terkait termasuk Kepolisian dan TNI terus memetakan daerah-daerah yang dianggap rawan Karhutla, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pencegahan Karhutla.
“Ya, sekitar tanggal 13 atau 14 Maret ini, nanti akan kami undang, bupati, waki kota, bahkan juga kejaksaan dan kapolres serta dandim se-Kalteng. Kita serius mencegah Karhutla, tidak hanya perkataan saja,” katanya, Rabu (7/3) kemarin.
Keseriusan ini bukan tanpa alasan, karena pada bulan April nanti sudah musim kering atau kemarau yang diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun 2017. Sehingga, semua perangkat pemerintahan termasuk mitra pemerintah harus menyiapkan diri masing-masing.
“Mulai dari peralatan, orang-orangnya harus diperhatikan semua. Kita tidak ingin kejadian tahun 2015 yang lalu terjadi lagi tahun ini. Yang terpenting itu bagaimana dari sekarang harus siap, bukan siap sewaktu mendekati musim kemarau,” ucapnya.
Sugianto kembali mengingatkan agar para bupati harus memastikan pengawasan secara berkelanjutan di daerahnya masing-masing, termasuk menggerakan tim peduli api ditiap desa, kelurahan dan kecamatan. Hal ini penting dilakukan, mengingat pencegahan Karhutla harus terkoordinasi hingga tingkat paling bawah.
“Jadi yang bergerak bukan hanya pemerintah bersama kepolisian dan TNI, tapi masyarakat yang lebih dekat, yang lingkupnya labih luas pastinya akan cepat bergerak manakala terjadi kebakaran lahan,” harapnya.
Dikatakannya, sejak awal pemerintah sudah berkomitmen agar mengatasi Karhutla lebih efektif dengan mengganti mekanisme penanganan dari penanggulangan menjadi pencegahan. Namun, lanjutnya, upaya pencegahan ini harus diiringi dengan koordinasi semua pihak yang dilibatkan, baik itu jajaran pemerintah, perusahaan dan masyarakat.
Upaya pencegahan dinilai sangat penting, karena jauh lebih efektif dibandingkan dengan penanggulangan. Meski begitu, semuanya juga memerlukan koodinasi dan peran serta masyarakat agar Karhutla tahun ini tidak terjadi.
“Bagaimana upaya kita untuk mencegah kebakaran? Kata kuncinya, yaitu koordinasi dan operasional. Itu semua diperkuat lagi dengan fungsi regulasi. Karena itu, pemerintah kabupaten dan kota agar meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya. (sho/fm)