PALANGKA RAYA – Ruslan (52) warga di Jalan Kasongan-Sampit RT 1 Kasongan Lama, Katingan Hilir, Kabupaten Katingan. Seorang Konsultan Pendamping Wilayah Tiga Tenaga Ahli Madya Penanganan Pengaduan dan Masalah Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kalteng ditemukan tewas tergeletak dalam kamar Wisma Al Moudi di Jalan G Obos Induk seberang G Obos Tujuh, Rabu (7/3) pagi.
Duda dua anak itu ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tertelentang diatas kasur. Mulut mengeluarkan muntahan dan beberapa obat medis diamankan. Sempat mengeluh sakit,mual dan berobat ke dokter hingga pagi harinya ditemukan tewas.
Diduga Ruslan tak bernafas setelah mengalami sakit maag disertai serangan jantung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh almarhum, walaupun saat ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan terdapat muntahan. Kala ditemukan masih menggunakan baju dan celana pendek. Sebelum ajal menjemput Ruslan, dia empat juga mengeluh sakit perut hingga paginya malaikat maut mencabut nyawanya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar memastikan almarhum meninggal dunia karena sakit dan tidak ada unsur tindak pidana, walaupun kala ditemukan dalam kondisi terdapat muntahan dan beberapa jenis obat.
"Almarhum meninggal dunia karena penyakit, di lokasi kejadian kita temukan ada empat jenis obat yang dikonsumsi. Kemarin berdasarkan keterangan saksi,almarhum sempat mengeluh sakit diperut hingga paginya ditemukan tak bernyawa. Memang ada muntahan tapi tidak ada unsur tindak pidana atau penganiayaan," ujar Timbul didampingi Kabag Ops Kompol Purwanto dan Kasat Reskrim AKP Harman Subarkah.
Timbul menegaskan jenazah pertama kali ditemukan oleh rekan kerja almarhum bernama Toni. Ketika itu timbul kecurigaan karena Ruslan tidak merespon telepon dan SMS, sehingga saat didatangi ke wisma. Ruslan sudah ditemukan tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya.
"Saat di TKP sudah tak bernyawa dan ditemukan oleh rekan kerjanya. Namun tetap kami melakukan pemeriksaan mendalam, intinya tak ada unsur pidana," pungkas perwira menengah Polri ini.
Sementara itu, Dokter Forensik RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya, dr Ricka Brillianty Zaluchu menyebutkan saat pertama kali di kamar jenazah kondisi mayat dalam keadaan mulut kebiruan dan sudah meninggal dunia beberapa jam hingga sampai ditemukan. Diduga almarhum mengalami serangan jantung.
"Ada kita temukan muntahan di baju, ada banyak obat di kamarnya, empat jenis obat dari puskesmas. Tadi mulut kebiruan dan sudah kaku, artinya beberapa jam sudah meninggal dunia mungkin malam hari hingga akhirnya ditemukan," katanya.
Ricka menambahkan berdasarkan pemeriksaan tidak ada tanda kekerasan, baik memar atau hal lainnya yang mencurigakan ditubuh almarhum.
"Tak ada unsur pidananya, artinya murni karena sakit yang diderita almarhum," pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, beberapa rekan kerja terlihat di ruang Kamboja. Raut sedih dan tak menyangka atas kepergian almarhum. Usai dipastikan dalam pemeriksaan tak ada unsur pidananya, jenazah Ruslan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Terlihat langsung hadir Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar dan pejabat Polres lainnya. (daq/vin)