PALANGKA RAYA – Musik daerah menjadi bentuk ketahanan budaya, penggerak ekonomi serta bersifat edukasi sehingga harus diperkenalkan kepada generasi muda sejak dini. Begitu ditegaskan Maestro Piano Indonesia, Dwiki Dharmawan, saat memperingati hari Musik Nasional pada 9 Maret, sekaligus memperingati 100 tahun Pahlawan Nasional Tjilik Riwut serta dalam mengembangkan musik budaya lokal. Dwiki Dharwmawan hadir bersama Namue`i Ensamble atau Aat menghadirkan kolaborasi musik etnik pada acara workshop musik budaya dan industri bersama sejumlah musisi tradisional lainnya.
"Dalam bermusik itu semua harus seimbang, harmoni sehingga tidak ada salah satu pemusik atau alat musik yang dimainkan menonjol dari yang lain," kata Dwiki, Sabtu (24/3).
Menurut dia, pelajaran seni dan budaya daerah juga harus menjadi mata pelajaran wajib di setiap sekolah. Bahkan para pemuda perlu senantiasa mencintai dan melestarikan budaya daerah yang salah satunya musik etnik," ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta workshop Novan mengaku semakin menyukai musik tradisional usai mengikuti acara tersebut. Bahkan banyak pelajaran yang diterimanya dalam acara tersebut.
"Ternyata musik daerah tak kalah dengan musik lain. Ketika dikolaborasikan ternyata hasilnya luar biasa. Mas Dwiki yang menggunakan piano dengan komposisi jazz etnicnya dan musisi lain menggunakan sape dan kendang menghasilkan musik yang membuat kita tak mau berhenti mendengarkan kolaborasi itu," katanya.
Dia pun mengaku bahagia dapat bertemu dan mendapat ilmu bermusik langsung dari sang maestro.
Sedangkan, cucu dari Pahlawan Tjilik Riwut, si penggagas acara Dahiang Heru Utama Toemon, mengatakan hadir dan tampilnya Maestro Piano Indonesia ini di Palangka Raya agar musisi Kalteng berkarya melalui tradisi dan budaya dapat mengembangkan karyanya sekaligus bagian dari Industri musik di Tanah Air, bahkan dunia.
"Digelarnya worshop bertema "Membangun kreativitas bermusik melalui tradisi dan budaya" ini untuk melanjutkan perjuangan Tjilik Riwut yang merupakan Bapak Pembangunan bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Bahkan menjadi tangan beliau untuk membangun atau meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya para musisi Kalteng," tuntas Dahiang. (rm-86/vin)