PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta, bupati dan wali kota, bersinergi dengan pemerintah provinsi guna meningkatkan pembangunan daerah, demi kepentingan masyarakat.
Dikatakan Sugianto, bahwa sarana yang menjadi penunjang masyarakat harus diperhatikan betul-betul oleh pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, tempat ibadah, sarana pendidikan maupun kesehatan, harus ditingkatkan.
“Semuanya tentu tidak lepas dari koordinasi. Sebab apapun program kegiatan kabupaten dan kota tentu akan berdampak pada pembangunan daerah. Yang pasti semua harus terakomodir, apalagi itu untuk menunjang masyarakat,” katanya, kemarin (28/3).
Jika dilihat dari prioritas, infrastruktur Kalteng sesuai perkembangan memang harus dipacu. Sebab, dengan keberadaan infrastruktur yang baik, maka akan mampu mendukung peningkatan semua sektor. Sebutnya saja membuka keterisolasian di pelosok daerah dan peningkatan aksesibilitas ke sejumlah wilayah.
“Jangan hanya fokus di perkotaan, tapi lihat sampai ke pelosok. Selain itu, bupati dan wali kota soal kemiskinan di daerahnya, juga dengan persoalan pendidikan dan kesehatan, pemerintah setempat harus tahu apa yang terjadi di daerahnya sendiri,” ucapnya.
Ia juga meningatkan agar setiap program maupun kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat benar-benar diawasi. Hal ini perlu dilakukan agar program kegiatan tidak seolah terlihat dibiarkan begitu saja.
“Program dan kegiatan tidak hanya direncanakan dengan matang, tapi juga kuat dalam pendataan. Makanya saat sudah berjalan harus diawasi lagi,” katanya.
Gubernur ini menambahkan apablia pelaksaan program kegiatan tepat sasaran, maka segala pelaksanaan pembangunan di provinsi itu pun akan lebih cepat terlaksana. Namun, begitu juga sebaliknya, jika program yang ada sulit menyentuh masyarakat maka sudah jelas tidak memberi manfaat.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut dia menyebutan memang tidak mudah. Perlu perjuangan dan kerja keras yang didorong dengan koordinasi baik dari yang teratas hingga yang paling bawah.
“Persoalan mendasar yang dihadapi, yakni jumlah masyarakat miskin, ketimpangan sosial, dan keterbatasan akses antara, itu tugas kita mencari solusi penyelesaiannya,” katanya mengingatkan. (sho/fm)