KASONGAN - Petugas kebersihan diminta rutin angkut sampah di tempat pembuangan sementara (TPS). Jika dibiarkan menumpuk terlalu lama, aroma tidak sedap bakal mengganggu masyarakat sekitar.
Pjs Bupati Katingan Suhaemi mengatakan, selain merusak pemandangan, sampah yang terlalu lama menumpuk juga menjadi sumber penyebaran berbagai jenis penyakit. Sebab itu, petugas diminta rutin angkut sampah setiap hari.
"Selain menjaga kebersihan lingkungan, juga berkaitan dengan citra kebersihan Kasongan sebagai ibu kota Kabupaten Katingan. Karena erat hubungannya dengan kesehatan masyarakat dan visi Katingan, yakni Katingan Sehat, Cerdas, dan Terbuka," ungkapnya, belum lama ini.
Tugas dan tanggung jawab kebersihan daerah bukan sepenuhnya dibebankan kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Katingan saja.
"Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan ini. Bisa dimulai dari lingkungan tempat tinggal dan kantor kita masing-masing," ajaknya.
Ketua RT 02 Kelurahan Kasongan Baru Dea mengatakan, pengangkutan sampah di TPS Jalan Ison Birin dilakukan tiga sampai seminggu sekali. Alhasil, banyak sampah warganya yang menumpuk begitu saja.
"Sampah yang sudah lama menumpuk di TPS itu, menimbulkan aroma tak sedap. Sangat mengganggu kesehatan masyarakat, karena jorok dan banyak lalatnya," beber Dea.
Dirinya mengusulkan, agar dinas terkait dapat menempatkan satu buah TPS baru di lingkungan RT-nya. Mengingat, akhir-akhir ini produksi sampah masyarakat semakin tinggi.
"Jika bisa TPS dalam bentuk rombong, sehingga sewaktu-waktu dapat dipindah. Karena kita tidak tahu arah pembangunan yang dilakukan masyarakat ke depan," ujarnya.
Sementara itu, Wahid warga Jalan Strauberi Kelurahan Kasongan Lama mengeluhkan melubernya berbagai jenis sampah di TPS lingkungannya. Pemandangan kurang sedap itu sering dijumpai, terutama saat akhir pekan.
"Pokoknya setiap hari Sabtu dan Minggu pasti menumpuk. Bahkan saking penuhnya, warga terpaksa membuang sampah di luar bak TPS," imbuhnya.
Kondisi itu diduga akibat minimnya sebaran TPS di permukiman. Sedangkan produksi sampah terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan penduduk.
"Selain masyarakat, TPS ini juga menjadi lokasi pembuangan sampah-sampah di perkantoran Pemkab Katingan. Saya berharap adanya penambahan bak penampung sampah, atau membuka TPS baru di lokasi lainnya sehingga tidak menumpuk di satu tempat," sarannya.
Sampah kadang berhamburan hingga ke badan jalan. Kondisi itu akibat ulah anjing-anjing liar mencari makan.
"Biasanya sampah dapur dan popok bayi yang sering berhamburan. Wajar saja, karena di dalam TPS sudah tidak ada tempat lagi untuk membuang sampah. Saya harap pemerintah bisa mencarikan solusi," pungkasnya. (agg/yit)