PALANGKA RAYA – Pameran buku menjadi salah satu agenda kegiatan Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kalimantan Tengah yang diselenggarakan trio Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tiga lembaga tersebut adalah LPMP Kalteng, Balai Bahasa Kalteng, dan BP Paud DIKMAS Kalteng.
Pameran buku diadakan selama enam hari, terhitung sejak 21 April – 27 April. Dalam pameran tersebut, ada hal cukup membanggakan bagi dunia pendidikan di Kalteng.
Pasalnya, puluhan siswa SMKN 1 Palangka Raya jurusan Teknik Energi Biomassa menampilkan penemuannya, yaitu bahan bakar pengganti minyak tanah berbahan dasar sampah plastik.
”Kami ada pelajarannya di SMKN 1 Palangka Raya. Cara membuat bahan bakar sejenis minyak tanah berbahan dasar sampah dari sampah plastik," kata Irfan Dwi Cahyono, salah seorang siswa kelas XI Jurusan Teknik Energi Biomassa, SMKN 1 Palangka Raya yang mengikuti pameran, Jumat (27/4).
Menurut Irfan, untuk membuat bahan bakar pengganti minyak tanah harus disediakan sampah plastik yang banyak. Boleh menggunakan sampah plastik apa pun, botol minuman, kresek belanja, gelas air minum kemasan, atau lainnya.
”Drum kaleng itu harus diisi sampah plastik sampai penuh kemudian bagian bawah drum dibakar, sementara bagian atasnya disediakan pipa suling yang disalurkan ke jerigen untuk kemudian dijernihkan," jelasnya lagi.
Dari satu drum, sampah plastik itu, menurut Irfan, bisa didapat kurang lebih 2 liter bahan bakar pengganti minyak tanah itu dengan proses pengerjaan sekitar seminggu.
"Kelebihannya, bahan bakar ini lebih irit dibandingkan minyak tanah. Selain itu, juga bahan pembuatan yang dari daur ulang sampah akan membantu kebersihan lingkungan karena mengurangi sampah plastik," tandasnya. (agf/ign)