KOTAWARINGIN LAMA – Program Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar),yang akan menutup semua tempat protistusi sudah memasuki tahap akhir, yakni rencana pemulangan para Pekerja Seks Komersial (PSK). Program itu dalam upaya mendukung program Indonesia bebas protistusi di tahun 2019.
Sebelumnya terdata, ada 250 PSK yang akan dipulangkan. Namun, warga Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) mempertanyakan dari ratusan PSK tersebut ,apakan sudah termasuk yang ada di wilayah Kecamatan Kolam.
”Kami berharap penanganan PSK bukan hanya di wilayah perkotaan atau pun tempat lokalisasi yang sudah terkenal, seperti di Kalimati, Dukuh Mola atau pun Sungai Pakit saja. Tetapi penanganan bisa sampai pelosok, agar embrionya yang baru muncul bisa langsung ditanggulangi,” ucap Ujang, salah satu warga Kolam, Senin (7/5).
Adanya indikasi PSK yang beroperasional di Kecamatan Kolam juga diakui Camat Kolam Yudhi Hudaya. Menurutnya para PSK tersebut melakukan praktik di wilayah Desa Dawak dan Desa Sakabulin.
”Terdeteksi antara lima sampai tujuh orang PSK, namun tidak bisa dipastikan karena keberadaan mereka tidak menetap permanen,” sebutnya.
Dan dirinya juga berharap PSK yang buka ptaktik di Kecamatan Kolam, masuk dalam program penertiban dan pemulangan PSK yang digalakkan Pemkab Kobar saat ini.(gst/gus)