PALANGKA RAYA – Mambi (60) warga Kampung Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) bernasib tragis. Kematian tak terduga menimpa pedagang asongan ini, Jumat (11/5). Dia ditemukan tak bernyawa di atas kapal Bahtera Bersama di kawasan Pelabuhan Rambang. Ketika ditemukan korban tergelak tidak mengenakan pakaian dan hanya menggunakan celana pendek.
Diduga Mambi tak bernyawa usai penyakit yang dideritanya kambuh. Sebab sebelum Malaikat Maut menjemput nyawanya, korban kerap kali mengeluh sesak nafas dan kaki sering sakit-sakitan. Kasus sudah ditangani Unit Reskrim Polres Palangka Raya. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Menurut keterangan dokter yang melakukan visum diperkirakan meninggal dunia karena sakit.
“Tidak ditemukan unsur tindak pidana di tubuh korban,” tegas Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar.
Ia menyebut, berdasarkan pengakuan beberapa saksi, memang sebelum ditemukan meninggal dunia. Pada malam hari korban masuk ke kapal untuk istirahat. Korban pun sering istirahat menumpang di kapal.
Kemudian, sekitar pukul 05.30 WIB, sesaat selesai melaksanakan salat subuh di kapal, saksi Husliani (42) melihat korban tidur di ujung depan kapal dekat tiang ikat tali. Merasa da hal aneh,saksi membangunkan korban namun tidak ada respon. Lalu mendapati itu saksi memberitahukan kepada warga sekitar dan pihak Pospol Pelabuhan Rambang.
Lalu, lanjut Kapolres, mengetahui dari warga lainnnya tentang adanya penemuan jenazah di kapal. Beberapa warga menuju tempat kejadian perkara (TKP). Tak lama petugas datang dan melakukan olah TKP dan mengevakuasinya langsung kamar jenazah RSUD Doris Slyvanus.
“Korban namanya Mambi dan sering berjualan di pasar dan sekitar pelabuhan. Menjual alat-alat tambal panci, racun tikus dan sisir. Korban selanjutnya di bawa ke kampumg halamannya di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” tutur Timbul didampingi Kabag Ops Kompol Purwanto.
Timbul menyampaikan menurut Dr Ari Pratama Putra selaku dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Mambi, ia telah meninggal sekitar dua jam sebelum ditemukan.Dengan adanya lebam mayat pada punggung yang apabila dipencet akan hilang dan kembali lagi.
“Ditubuh korban dalam kondisi tidak higienis dengan adanya jamur kulit di beberapa bagian seperti daerah selangkangan dan pantat korban. Jadi kemungkinan meninggal karena penyakit yang dideritanya. Tidak dilakukan autopsi dan hanya visum luar,” tutur perwira menengah Polri ini.
Timbul menambahkan di Palangka Raya korban tidak memiliki saudara kandung, sehingga jenazah dimakamkan ke kampung halaman.Tidak ditemukan unsur pidana namun tetap melakukan pemeriksaan kepada para saksi.
”Jenazah sudah dibawa dan kasus ini murni karena almarhum neninggal dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, saksi Husliani (42) mengatakan bahwa almarhum memang sering beristirahat di dalam kapal. Korban pun sering mengeluh sakit terlebih sebelum ditemukan meninggal dunia.
”Tadi saya kira tidur tidak tahunya sudah meninggal dunia. Saya turut berduka cita dan almarhum dikenal pekerja keras dengan berjualan asongan di pasar dan kawasan Pelabuhan Rambang,” pungkasnya. (daq/vin)