PALANGKA RAYA – Nasib tragis dan malang menimpa seorang pemuda bernama Rizky Ahmad. Keadaan itu kini membuat pria berusia 19 tahun itu tak berdaya dan tergolek lemah tak sadarkan diri. Ia seakan “bertarung” dengan kematiaannya dan saat ini dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Minggu (8/7).
Keadaan itu dialami pria yang dikenal sebagai pecinta reptile setelah hewan kesayangannya, jenis King Cobra atau dalam bahasa latin dinamai Ophiophagus Hannah mematuk lengan kanannya. Ketika korban asyik berbincang sambil memegang ular yang dipertontonkan kepada warga, ia dipatuk. Peristiwaa itu terjadi di Bundaran Besar saat warga melakukan kegiatan Car Free Day (CFD), Minggu pagi.
Kini kondisinya kritis dan tak sadarkan diri. Belum diketahui secara pasti penyebab sang ular berbisa itu mematuk korban. Diduga karena ular terkejut dan secara refleks langsung menggigit korban. Kemungkinan untuk sadar kembali kecil sekali karena racunnya sudah menyebar sampai lengan atasnya. Sebab, racun Neurotoksin menyebabkan peredaran darah pecah akhirnya terjadi perdarahan hebat.
Wadir sekaligus Humas Rumah Sakit Doris Silvanus, dr. Theodorus Sapta Atmadja membenarkan sedang menangani pasien karena digigit ular jenis King Cobra, dan saat ini menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Pihaknya pun terus berusaha untuk memberikan pertolongan, walaupun racun dari ular tersebut sudah menyebar.
”Benar, pasien kini di ICU dan tak sadarkan diri karena dipatuk ular, kesadaran menurun dan kini kami terus berusaha untuk menyelamatkan pasien, kita berusaha saja dulu,” ujarnya dikonfirmasi melalui sambungan telepon, sore Minggu
Theodorus menyampaikan pasien masuk sekitar pukul 07.00 WIB. Langsung ditangani tim dokter di UGD usai dievakuasi dari lokasi kejadian, hingga akhirnya dirawat di ICU karena kesadaran pasien semakin menurun dan tak sadarkan diri.
”Intinya ini masih dalam penanganan. Pergelangan tangan kanannya yang tergigit. Pasien masuk ke UGD awalnya sadar, namun beberapa waktu kemudian sampai sekarang kondisi memburuk dan kini di ICU,” ujarnya.
Lebih lanjut, Theodorus mengatakan terkait kronologis dirinya tidak mengetahui secara pasti. Pihaknya hanya fokus kepenanganan medis dan terus berusaha menyelamatkan nyawa korban, yang pada hakikatnya itu atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
”Doakan semoga pasien bisa cepat siuman dan sadar serta penyebaran racunnya bisa diatasi. Intinya kami berusaha dan kalau kenapa bisa terjadi saya tidak mengetahuinya,” pungkasnya.
Sementara itu juga melalui sambungan telepon, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricka Brillianty juga menyampaikan berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa pasien saat ini sedang tak sdarkan diri dan kesadarannya semakin menurun. Bahkan kemungkinan kecil untuk sadar. ”Berdoa semoga pasien bisa pulih karena racunnya sudah menyebar,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi dihimpun Rizky Ahmad mendapatkan ular itu ketika beberapa titik di wilayah kota Palangka Raya tergenang air. Ular itu ditangkapnya bersama masyarakat di kawasan Panarung dan sudah beberapa lama ia pelihara.
Rizky bahkan kerap kali memamerkan ular tersebut kepada masyarakat, baik di Taman aKameloh maupun CDF. Ia bahkan tidak segan-segan berpose dan berswafoto serta mencium ular itu. Bahkan dibeberapa fotonya antara Rizky dan ular kesayangannya itu seakan tanpa jarak. Kini korban masih mendapat perawatan. Keluarga korban belum berkenan memberikan komentar.(daq/vin)