Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigong Tom Moenandaz menyebutkan, Disdukcapil di kabupaten dan kota diminta tetap melakukan pelayanan di hari libur, yakni setiap Sabtu dan Minggu.
Bahkan, pada hari libur pun pelayanan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) harus dilakukan, untuk mengejar target perekaman yang ditetapkan akhir tahun ini. Bahkan, langkah ini juga sebagai upaya mendukung pendataan menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.
“Selain jemput bola, langkah salah satunya buka di hari libur. Jadi dengan perekaman setiap hari dari Disdukcapil, akan sangat membantu masyarakat,” kata Brigong.
Ia menyebutkan, kebanyakan masyarakat tidak punya waktu untuk melakukan perekaman karena alasan kesibukan, khususnya bagi mereka yang berstatus pegawai negeri. Sehingga dengan alasan itulah kenapa hari libur tetap diminta buka pelayanan di instansi ini.
“Selain pegawai, masyarakat kerja biasa saja kadang tidak punya waktu di hari biasa. Oleh sebab itu dengan memanfaatkan hari libur, setidaknya pelayanan jalan terus dan maksimal,” katanya.
Target dari Dirjen Dukcapil sendiri, perekaman cakupan perekaman KTP-el di masing-masing daerah harus mencapai 95 persen hingga akhir tahun. Sementara untuk Kalteng sediri tidak bisa dirinci secara pasti karena terus berkembang data dari kabupaten dan kota. Namun yang pasti, ucapnya, yang ditargetkan pemerintah pusat tersebut mampu direalisasi.
“Saya tidak bisa katakan secara rinci berapa cakupan yang sekarang, karena inikan dari daerah terus bertambah dan setiap hari ada perkembangan. Artinya data yang hari ini bisa berubah esoknya,” ucapnya.
Ditambahkan, bahwa untuk perekaman tiap hari tersebut, personel di Disdukcapil kabupaten dan kota harus siap. Karena tidak menutup kemungkinan pada saat hari libut itu justru jumlah masyarakat yang ingin merekam data diri membludak. Terlebih saat ini mendekati Pilpres dan Pileg, maka antusiasme perekaman dipastikan meningkat.
“Contohnya saja saat Pilkada kemarin, dari kabupaten dan kota menginfokan peningkatan masyarakat yang ingin merekam. Ini juga menjadi tantangan untuk daerah,” tegasnya. (sho/fm)