SAMPIT– Pengembang perumahan di Kotim mengeluhkan sulitnya mendapatkan pemasangan jaringan listrik baru. Hal tersebut menghambat layanan pihaknya terhadap konsumen. Bahkan, sejumlah developer merugi akibat banyak yang membatalkan pembelian perumahan.
”Perumahan kami yang tersedia saat ini sekitar lima puluh unit yang sudah terbangun, namun semuanya belum terpasang jaringan listrik, karena dari PLN masih belum ada melakukan pemasangan baru,” kata Raihan, Developer perumahan di daerah Ketapang, Rabu (6/1).
Bahkan, pihaknya mengalami kerugian karena banyak konsumen yang mengundurkan diri karena terlalu lama menunggu jaringan listrik masuk ke wilayah perumahan. Padahal, apabila rumah selesai dibangun, konsumen ingin segera pindah. Akan tetapi, karena listrik belum tersambung, konsumen sering komplain.
”Pada dasarnya kami juga sudah terus mengusahakan jaringan listrik ke daerah perumahan baru agar bisa diprioritaskan, karena menyangkut keperluan orang banyak. Namun, karena dari pihak PLN menyatakan belum bisa melayani pemasangan baru, kami juga tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.
Pihaknya tidak berani menambah pembangunan terlebih dulu dan memilih menyelesaikan pembangunan rumah yang sudah ada sambil menunggu kepastian listrik dapat tersambung. Apabila sudah ada kepastian, pembangunan kembali dilanjutkan.
”Saya lebih memilih menahan pembangunan, daripada saya harus rugi karena banyak yang mengundurkan diri dari pembelian rumah akibat terlalu lama menunggu jaringan masuk,” terangnya.
Manajer PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin sebelumnya mengatakan, tidak ada pemasangan baru dan tambah daya untuk pelanggan PLN karena minimnya ketersediaan daya listrik. Selain itu, ketersediaan material yang masih kosong, seperti kWh meter dan kabel.
Meski begitu, pelanggan yang ingin memasang listrik dan menambah daya, tetap dapat mendaftar terlebih dahulu dan tidak perlu bayar. ”Masih tetap bisa mendaftar untuk dimasukkan dalam daftar tunggu dan nomor antrean,” katanya. (dc/ign)