PALANGKA RAYA – Kemunculan sosok buaya muara di DAS Sungai Kahayan terus menjadi perbincangan dan kekuatiran masyarakat. Antisipasi serangan buaya ganas itu, masyarakat diminta tidak terlalu sering beraktivitas di pinggiran sungai. Warga dan anak-anak jika tidak perlu maka jangan mandi dipinggir lanting apalagi bercebur ke sungai. Terlebih saat ini buaya itu tidak lagi menampakkan dirinya.
Berbagai langkah pun dilakukan, salah satunya dengan memasang tanda peringatan untuk berhati-hati beraktivitas di Sungai. Selain itu warga diminta segera melapor ke pihak terkait jika melihat kemunculan buaya.
“Kita sudah pasang spaduk peringatan bergambar buaya. Kami berharap warga di sekitar DAS Kahayan berhati-hati, jika tidak perlu untuk beraktivitas di pinggir sungai jangan dilakukan. Saya juga minta anak-anak yang sering mandi di sungai untuk tidak bercebur atau berenang, dikhawatirkan bisa menjadi korban,” ujar Kapospol Pelabuhan Rambang, Aiptu Supriyanto, Selasa (24/7).
Menurutnya, kemunculan buaya itu dimungkinkan karena masyarakat saat ini banyak mencari ikan dengan cara merundap atau meracun di danau-danau, sehingga ikan dan stok makanan berkurang. Hal itu diperparah lagi saat ini kondisi kering terlebih di di kawasan Tumbang Rungan.
“Diduga itu salah satu faktor buaya mencari makanan di tempat lain karena makanan sudah berkurang,”ujarnya.
Supriyanto mengatakan terkait kemunculan buaya, sampai saat ini belum ada kembali menampakan. Namun tetap warga diminta untuk lebih waspada agar jangan menjadi korban.
“Sejak Senin (23/7) dan sekarang Selasa belum ada timbul lagi, diperkirakan sudah bergeser di sekitar kawasan Tumbang Rungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dermaga Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Aswandy Akbar menyampaikan bahwa buaya itu diperkirakan berasal dari kawasan Tumbang Rungan. Ini berdasarkan pengakuan masyarakat tentang kemunculan reptil tersebut.
“Perkiraan dari sungai Rungan, lima hari lalu ada warga liat dan tak lama muncul di sekitar Pelabuhan Rambang. Kemungkinan diduga terbawa arus dari daerah Bukit Pinang. Dulu sering lihat buaya di Bukit Pinang dan Tumbang Rungan hanya saja muncul di depan pelabuhan dan pertama kali, kalau di Tumbang Rungan sering,” ujarnya.
Akbar menambahkan pihaknya tetap melakukan patroli dan meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam kondisi saat ini. Terlebih diduga buaya tersebut dalam keadaan lapar dan mencari makanan.
”Kami minta waspada dan tetap berkoordinasi dengan BKSDA untuk penanganannya, semoga tidak ada korban dari masyarakat. Ini peringatan salah satu antisipasinya,” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, kondisi Sungai Kahayan terlihat debit airnya surut. Warga pun nampak beraktivitas seperti biasa. Tidak ada lagi warga berbondong-bondong ke Pelabuhan Rambang untuk melihat kemunculan buaya tersebut.(daq/vin)