SAMPIT – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bekerja sama dengan Artisanal Gold Council (AGC) dalam program Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) yang didanai Global Affairs Canada (GAC), melaksanakan rapat koordinasi informal dengan lintas satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dan Asosiasi Pertambangan Rakyat (Aspera) Kalteng.
Ketua LSM Lentera Kartini Forisni Aprilista menyampaikan, dalam program yang dikerjasamakan itu harus ada upaya dukungan pemkab, sehingga pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencataan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB, dan Pengurus PKK Kabupaten.
Hal itu agar dapat menyinergikan program pemerintah yang dapat membantu masyarakat di areal wilayah penambangan rakyat (WPR) Pudu Jaya Desa Bukit Harapan, Kecamatan Parenggean.
”Program dinas yang dapat diarahkan untuk dapat membantu para penambang, salah satu yang sudah dilakukan adalah pendataan penduduk,” jelas Forisni, Senin (6/8).
Forisni menuturkan, program dinas kesehatan sangat diperlukan. Sebab, para penambang tersebut sudah terkontaminasi mercuri dari upaya penambangan mineral emas yang mereka lakukan. Terlebih sudah terlihat banyak yang menderita penyakit kulit dan kerusakan kuku akibat merkuri, sehingga diharapkan ada upaya program kesehatan yang dapat membantu mereka.
”Apalagi mereka harus berendam seharian di kubangan air yang tercampur dengan mercuri seharian. Tentunya hal ini akan berdampak untuk organ tubuh mereka yang lain,” ujarnya.
Terlebih, lanjutnya, penghasilan mereka hanya sekitar Rp 300 ribu. Penghasilan tersebut juga tidak menentu. Sesuai pendapatan mereka menambang. Terlebih mereka juga tidak masuk program JKN-KIS. Sebab, mereka tidak memiliki KTP-el, sehingga jika mereka sakit menggunakan jalur umum, sedangkan penghasilan mereka pas-pasan.
Selain itu, PKK diharapkan mereka dapat mengajarkan keterampilan terhadap kaum perempuan di wilayah pertambangan, sehingga mereka memiliki keterampilan dan penghasilan lain. Diharapkan dengan adanya hal ini dapat membantu warga penambang di wilayah tersebut. (dc/soc)