SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 26 Agustus 2020 16:33
Ternyata Ibu yang Patahkan Tangan Anak Sendiri Itu Suka Isap "Gituan"
DIBEKUK: Yan dan An, pelaku kekerasan terhadap anak, saat digiring petugas Polres Kotim untuk menjalani pemeriksaan, Selasa (25/8).(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Penyiksaan kejam yang diduga dilakukan sang ibu, Yan, dan kekasihnya, An, masih didalami aparat Polres Kotawaringin Timur (Kotim). Dari pemeriksaan sementara, diketahui dua pelaku merupakan pecandu narkoba. Kekejaman terhadap bocah malang itu diduga kuat dilatari barang haram tersebut.

Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh Yan dan An dilakukan sebanyak tiga kali. Kasus pertama terjadi pada Senin (17/8). Saat itu An marah lantaran korban rewel. Dia mencubit anak kekasihnya itu di punggung dan paha hingga menangis.

”Karena menangis, ibunya ikut-ikutan marah. Sampai-sampai ikut memukul korban menggunakan tangannya,” ucap Jakin, Selasa (25/8).

Kejadian itu berlanjut pada 19 Agustus. Saat itu An kembali melakukan hal serupa lantaran bocah itu dinilai susah diatur. Ironisnya, korban tidak hanya dicubit. Wajahnya dipukul dan perutnya ditendang. Kemudian, kepala korban dimasukkan ke dalam baskom berisi air.

Neraka bagi bocah itu belum berakhir. Dua hari setelahnya, 21 Agustus, korban muntah saat dikasih makan lantaran penyiksaan yang berkali-kali yang diterimanya. ”Melihat korban muntah, An marah. Karena marah, muka korban lalu dipukul menggunakan telepon genggam hingga pelipis mata kirinya robek,” tambahnya.

Tak hanya itu, tangan kiri korban dipelintir sehingga mengakibatkan tangannya patah. ”Karena sering mendapat penyiksaan, bocah malang ini hanya bisa pasrah,” tutur Jakin.

Jakin menambahkan, saat ibu korban bersama kekasihnya ditangkap di Palangka Raya, Yan diduga berada dalam pengaruh narkotika jenis sabu-sabu. Bahkan, saat keduanya menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Mapolres Kotim, Yan masih memperlihatkan tanda terpengaruh sabu, tak fokus diperiksa penyidik.

Begitu juga dengan An. Pria itu mengaku pernah menjadi pecandu sabu beberapa bulan lalu. Diduga penyiksaan yang dilakukan terhadap bocah malang itu merupakan pengaruh barang haram tersebut.

Saat diwawancara Radar Sampit, Yan yang memiliki tato di lengan kirinya ini mengaku hanya diam saat melihat anaknya dipukul dan disiksa An. Bahkan, dia sendiri pernah dipukul saat keduanya bertengkar.

Dia juga pernah berupaya bunuh diri. Hal ini terlihat dari luka sayatan akibat benda tajam di tangan kirinya. ”Kami memang sering bertengkar. Bahkan, saya juga pernah dipukul pacar saya (An, Red). Orangnya memang temperamen,” ujar Yan saat di ruang penyidik Mapolres Kotim.

Kekasihnya, An, mengaku sempat mengajak Yan menyerahkan diri ke kantor polisi setelah penyiksaan yang dilakukannya terhadap korban viral di media sosial. Namun, ajakan itu ditolak. Keduanya memilih melarikan diri ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

”Sudah saya ajak dia (Yan, Red) agar menyerahkan diri. Tapi dia malah tidak mau. Justru memilih melarikan diri. Ya sudah, saya ikuti apa maunya,” ujar An.

Meski telah menyiksa korban dengan kejam, An mengaku sebenarnya sayang dengan bocah tersebut. Namun, tujuannya memukul, menenggelamkan, hingga menendang, agar korban tidak membangkang.

”Sebenarnya saya sayang sih dengan korban. Karena membangkang itu tadi, akhirnya saya beri pelajaran,” ungkap pria yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit ini.

Kedua pelaku dibidik dengan Pasal 44 Ayat 2 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Karena kekerasan dilakukan ibu kandung korban sendiri, Yan dikenakan Pasal 80 Ayat 2 dan Ayat 4 UU RI Nomor 17 Tahun 2016, dengan ancaman 5 tahun penjara. (sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers