PALANGKA RAYA – Belakangan ini kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Kota Palangka Raya, maka dari itu Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palangka Raya terus bahu membahu bersama BPBD untuk menjinakan api yang membakar kawasan lahan dan hutan di Kota Cantik.
Selain itu pemadam kebakaran juga terus bekerjasama dengan tim gabungan antara BPBD, TSAK, TNI, Polri serta beberapa organisasi lainnya, pasalnya peralatan yang dimiliki Damkar dan Penyelamatan memang hanya dirancang untuk mengatasi kebakaran di kawasan perumahan dan perkotaan. Kendaraan tersebut diseting untuk jalanan dengan kontur yang keras.
“Damkar dan penyelamatan kota selalu menjadi backup bersama Tim Karhutla DPKP. Tim terpadu ini akan senantiasa terus membantu BPBD sebagai leading sektor dalam penanganan karhutla,” kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi Umar Gayo, Kamis (23/8).
Dia menegaskan damkar selalu menyiagakan dua pertiga dari kekuatan pemadaman untuk menangani karhutla. Sepertiga tim sisanya harus tanby untuk mengantisipasi jika ada terjadi kebakaran di pemukiman warga.
“Namun tetap kami dari damkar hanya bisa optimal untuk melakukan pemadaman dalam jarak sekitar 100 meter dari jalan raya. Karena memang keterbatasan kemampuan peralatan yang kami miliki,” ungkap Anwar.
Sementata itu, sebelumnya, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto, mengatakan, hendaknya Pemerintah Kota Palangka Raya mempunyai terobosan lain dalam menjangkau titik api yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan pemadam.
"Saat ini sudah ada terobosan dengan alat pemadam yang bisa digendong, dan sepertinya alat itu mampu untuk mencegah, karena dalan tangkinya mampu memuat 25-30 liter air, coba pemkot bertanya dan untuk dianggarkan itu," tukasnya. (agf/vin)