PALANGKA RAYA - Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Sihang mengatakan, guna memaksimalkan pencegahan terjadinya karhutla, BPBD bersama leading sector lainnya seperti Dinas Damkar dan Penyelamatan, TSAK, TNI dan Polri serta organisasi kemasyarakatan lainnya, terus memperkuat pengawasan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Palangka Raya.
“Kita terus berkomitmen untuk mencegah karhutla dan sampai sekarang terus dimaksimalkan. Terlebih sejumlah titik api sempat muncul dibeberapa area kawasan," ujarnya, Senin (27/8).
Kata Sihang, di kawasan-kawasan yang sebelumnya sempat terbakar, maka oleh tim satgas BPBD dan leading sector lainnya, terus memantau sekaligus melakukan pemadaman terhadap sisa-sisa area yang masih terlihat asap mengepul.
"Saat ini bisa dikatakan pada fase pendinginan dengan penyiraman area lahan yang terbakar, sekaligus dipantau terus kondisi perkembangannya," tambahnya.
Disampaikan Sihang, bila berdasarkan rekapitulasi data kejadian karhutla yang ditangani posko BPBD Kota Palangka Raya, setidaknya dari awal Januari hingga Agustus 2018, telah terjadi 50 kejadian kebakaran karhutla.
Dengan rincian, pada Januari 2018 terjadi satu kejadian karhutla dengan luas lahan sekitar 3 hektare. Kemudian di bulan Juni terjadi 2 kejadian karhutla dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 2 hektare. Lalu di bulan Juli terjadi 13 kejadian karhutla dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 19 hektare. Sementara untuk bulan Agustus terjadi 17 kejadian karhutla dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 47,5 hektare.
"Jadi total kejadian karhutla di Kota Palangka Raya terhitung dari awal Januari hingga Agustus 2018, hanya berkisar 33 kejadian, dengan lahan yang terdampak sekitar 71,5 hektare," jelasnya. (agf/vin)