PALANGKA RAYA – Berbagai kegiatan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) guna memeriahkan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia, yang dilaksanakan di Palangka Raya. Selain pameran dan pertunjukan, kegiatan itu juga dimeriahkan dengan pawai budaya yang diikuti semua peserta dari luar daerah.
Kasubdit Seni Media Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tu Bagus Andre Sukmana mengatakan, Temu Karya Taman Budaya itu secara keseluruhan menampilkan berbagai kekhasan daerah, seperti seni dan budaya yang dikemas dalam berbagai kegiatan.
”Budaya itu kalau semakin ditonjolkan, semakin kuat pula keberadaannya. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, ya pameran, pertujukan, termasuk pawai,” katanya, Rabu (12/9).
Pawai itu akan menunjukan keanekaragaman masing-masing provinsi yang ikut serta. Di satu sisi, kegiatan tersebut juga memang untuk memperkenalkan budaya daerah masing-masing pada masyarakat luas. Namun, di sisi lain, untuk meningkatkan kreativitas dalam seni pertujukan agar dibuat menarik.
Dia menyadari, semua daerah di Indonesia berlomba-lomba mempromosikan budayanya. Tujuaannya sama, berharap meningkatkan kunjungan wisata ke daerah masing-masing. Karena itu, momen Temu Karya Taman Budaya tersebut harus dimanfaatkan, mengingat ada 27 provinsi yang ikut meramaikan.
”Di Indonesia ini banyak ragamnya. Kami bisa lihat masing-masing daerah punya ciri khas masing-masing yang menggambarkan daerahya. Nah, inilah yang menjadi nilai plusnya, melihat budaya lain. Belajar dari situ, tentu itu adalah bagian yang kami tekankan,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, dia tidak melihat kegiatan Temu Budaya sebagai wadah pameran, melainkan sebagai sarana memperkuat kesamaan pemikiran mengenai budaya yang harus dipertahankan.
”Budaya dibilang sebagai kekayaan, jadi harus dipertahankan. Event ini bagus, karena menjadi salah satu bagian yang mendukung budaya kita tetap ada,” ucapnya.
Dia mengatakan, pemerintah sudah berupaya agar budaya di Kalteng bisa terus eksis. Karena itu, diharapkan kegiatan seperti itu bisa dilaksanakan terjadwal setiap tahun, meski dalam tajuk yang berbeda.
”Setidaknya dengan upaya itu, budaya Kalteng tidak hilang. Kita bersyukur, Kalteng jadi tuan rumah Temu Karya Taman Budaya, karena ini menjadi peluang untuk mempernalkan kekayaan daerah,” pungkasnya. (sho/ign)