SAMPIT – Al (46) warga Jalan Badawi Hudan, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, ditangkap aparat Polsek Jaya Karya, Samuda. Pria wiraswasta itu diduga membakar rumah milik Syahroni (43) dengan sengaja, Minggu (16/9) sekira pukul 11.15 WIB.
Berdasarkan penuturan warga sekitar yang dihubungi Radar Sampit, api diketahui membara di samping kiri bangunan utama, Jalan HM Arsyad, kilometer 36, pada pukul 11.30 WIB. Si jago merah melahap toko bangunan yang menyatu dengan rumah korban dan menghanguskan puluhan material.
”Saya lewat sudah terbakar tokonya. Tidak lama kemudian, warga berbondong-bondong datang untuk mencoba memadamkan api. Tapi kesulitan, karena tidak ada alat yang dapat digunakan menyiram,” ujar Sutikno, warga sekitar.
Warga yang dibantu aparat kepolisian setempat memutuskan memadamkan api dengan pompa air yang dipasang selang untuk menyemburkan air ke titik api. Upaya masyarakat tak sia-sia. Si jago merah berhasil dipadamkan dua jam kemudian, dan menyisakan bangunan toko yang jadi arang.
Kapolsek Jaya Karya Ipda Handam Samudro yang mendapatkan laporan masyarakat terkait peristiwa tersebut, langsung menugaskan anggotanya bergerak. Tak sampai dua jam, terlapor berinisial Al itu berhasil diamankan tak jauh dari lokasi kejadian, dan digelandang ke Mako Polsek untuk dimintai keterangan.
”Terlapor sudah kami amankan, begitu dapat laporan masyarakat. Hasil penyidikan sementara yang kami dapat, motif yang bersangkutan diduga membakar rumah korban karena memiliki dendam asmara,” ungkapnya.
Penuturan warga sekitar yang sempat bertanya dengan anak Syahroni berinisial MR (21) juga membenarkan itu. Terlapor disinyalir memang memiliki dendam. Ia cemburu lantaran menduga istrinya memiliki hubungan asmara dengan korban.
Al awalnya datang ke rumah Syahroni sekira pukul 10.50 WIB. Ia berada di TKP untuk mencari korban yang saat itu tidak berada di tempat. Mengetahui yang dicari tak ada di rumah, Al mengancam MR bakal menghabisi semua keluarganya. MR yang ketakutan kemudian lari dari rumah untuk meminta bantuan.
Terlapor yang sudah gelap mata kemudian membeli 1 liter bensin di warung dekat TKP, dan menyiramkan gasolin itu ke arah toko korban, sebelum akhirnya menyulutkan korek api hingga menyebabkan bangunan tersebut terbakar hebat.
Akibat kejadian itu, Syahroni mengalami kerugian material sekira Rp 700 juta. Polisi kini masih mendalami motif Al membakar rumah, guna mengetahui alasan lain dirinya melakukan aksi nekatnya itu.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Wiwin Junianto Supriyadi menegaskan, bahwa pihaknya belum menetapkan status pelaku terhadap Al, lantaran masih melakukan pemeriksaan. Hal itu dilakukan untuk melengkapi alat bukti sebelum memutuskan siapa pelaku sebenarnya.
”Belum ada pelaku. Penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memenuhi alat bukti,” tandasnya. (ron/yit)
