KUMAI - Satu individu Orangutan kembali melintas dan memasuki area PLTD Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Orangutan berjenis kelamin jantan berusia sekitar 30 tahun dengan bobot 65 kilogram ini diketahui masuk kawasan terlarang itu, Minggu (16/9) sore. Orangutan baru dapat dievakuasi Senin (17/9) pagi.
Gilang, PIC K3L PLTD Kumai, menuturkan bahwa Orangutan tersebut melintas di area mesin sewa PT Pasific Gita Lestari menuju ke bak sentral yang masih berada di wilyah kerja PT PLN PLTD Kumai sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian itu diketahui oleh karyawan PLTD Kumai.
“Lalu security kami menghubungi pihak BKSDA untuk mengevakuasi Orangutan tersebut,” ujar Gilang, Senin (17/9).
Menurut Gilang, Orangutan tersebut membuat sarang di sekitar area PLTD Kumai. Proses evakuasi berjalan sedikit lambat, pasalnya meski sudah dibius 3 kali oleh Tim Rescue, hingga pukul 20.00 WIB Orangutan tersebut belum juga dapat diamankan.
“Evakuasi dilanjutkan pukul 05.00 WIB pagi tadi (kemarin) dan Orangutan berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB,” imbuhnya.
Kejadian masuknya Orangutan ke area PLTD ini bukan yang pertama, sudah ada beberapa individu lain yang juga pernah melintasi salah satu pembangkit listrik terbesar di Kobar itu.
Bahkan, lanjut Gilang, Orangutan paling sering melintas di kawasan perumahan dinas PLTD Kumai karena habitat mereka juga tidak jauh dari kawasan itu.
“Ini Orang Utan yang baru, bukan yang kemarin sering melintas, karena setiap melintas itu pasti Orangutannya beda-beda, karyawan kami sering melihatnya melintas,” terangnya.
Kepala SKW II BKSDA Kalteng Agung Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi Orangutan tersebut dengan menurunkan Tim Rescue SKW II BKSDA Kalteng dan OFI. Setelah diindentifikasi, Tim menemukan peluru berbahan timah dengan ukuran sekitar 1 centimeter berada di tangan kanan Orangutan tersebut.
“Ditemukan saat pemeriksaan oleh dokter, ada benjolan pada tangan dan saat diperiksa terdapat peluru dari senjata dum-duman (rakitan) yang sudah cukup lama dan tertutup daging. Orangutan itu juga dalam keadaan sehat dan langsung ditranslokasi di sekitar Beguruh yang berbatasan dengan TNTP,” pungkasnya. (jok/sla)