KUALA KAPUAS – Pelaksana tugas Kadis Kominfo Kabupaten Kapuas, Dr H Suwarno Muriyat mengajak para Pplajar agar memanfaatkan media sosial (medsos) secara arif dan bijaksana. Menurutnya sangat banyak informasi dari media sosial yang bersifat negatif dan positif.
Sikap bijak terhadap media sosial adalah segala yang bermanfaat untuk peningkatan taraf hidup dan bersifat membangun persaudaraan dan kedamaian harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Ajakan ini disampaikan H Suwarno saat sebagai pemateri Pelatihan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) Pengurus OSIS dan MPK SMAN 2 Kuala Kapuas, Sabtu (29/9) siang di Aula SMAN 2 Kuala Kapuas. Kegiatan ini diiukuti sebanyak 60 peserta, panitia dan guru pembina.
Doktor alumni Universitas Negeri Malang ini, secara rinci menguraikan tentang sifat dasar, konsep, syarat dan pendekatan jika seseorang ingin menjadi sebagai pemimpin sebuah organisasi.
“Seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik karena bersifat konsisten terhadap tujuan organisasi, konsekuen dan berkualitas. Selain itu memiliki kecerdasan intelektual, emotional dan spiritual yang baik, serta mampu memadukan kebutuhan organisasi dan masyarakat serta potensi yang dimiliki” ucap Suwarno dalam menyampaikan sambutannya.
Menariknya, selama hampir dua jam, H Suwarno yang juga Dosen STAI Kuala Kapuas ini menantang peserta untuk menyelesaikan studi kasus. Kemudian berdiskusi maupun presentase kelompok tentang kiat membangun diri menjadi pemimpin dalam era milenial, serta cara bersikap bijak bermedia sosial untuk menangkal berita-berita hoax.
Sebelumnya, Kepala SMAN 2 Kuala Kapuas Asen SPd saat membuka pelatihan menegaskan, bahwa KKP bagi pengurus OSIS dan MPK dilaksanakan dalam rangka menumbuhkembangkan karakter peserta didik agar menjadi generasi muda berkarakter tangguh.
"Bisa mengaktualisasikan jiwa dalam kepemimpinan serta meningkatkan pengetahuan mengelola organisasi saat menjadi pemimpin organisasi kedepannya nanti," terangnya.
Hal senada diutarakan pula pembina OSIS, Risma Hutahahean SPd selaku Ketua panitia, bahwa dalam kepemimpinam peserta harus dapat menerima materi dari luar atau pun dari para guru nantinya.
“Selama dua hari hingga Minggu (30/9), para peserta selain menerima teori dan praktik kepemimpinan oleh pemateri dari luar sekolah maupun para guru, juga melakukan bakti sosial, olah raga, latihan baris berbaris serta game kebangsaan dan kepemimpinan” pungkas Risma. (rm-92/hmskmf/gus)