PALANGKA RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangka Raya makin meluas. Akibatnya kabut tebal menutupi kota cantik tersebut, bahkan kabut asap mulai menimbulkan aroma yang mengganggu pernafasan.
Meluasnya karhutla tersebut membuat Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melakukan perbuatan nekad. Fairid nekad menerobos lahan gambut untuk memadamkan api bersama petugas pemadam, di daerah Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Senin (1/10). Dia bahkan tanpa alat pengaman menyemprotkan air ke titik api.
Wali Kota termuda ini langsung berkoordinasi kepada lurah dan camat setempat. Dia Menginstruksikan jajarannya lebih optimal menekan kebakaran hutan dan lahan di seluruh Kota Palangka Raya. Termasuk, meminta pemasangan tanda peringatan bahaya karhutla di setiap kelurahan dan kecamatan.
“Saya sedih dan menilai jika tiga hari dibiarkan dan tidak dilakukan penyiraman maupun penanggulangan, maka lebih bahaya dan Palangka Raya semakin diselimuti asap tebal. Sebab, kebakran berpengaruh terhadap kota Palangka Raya dan itu tidak bagus untuk kesehatan,” ujar Fairid.
Dia mengatakan, dalam sehari saja beberapa lokasi karhutla terjadi. Seperti di kawasan Kalampangan, kawasan UPR, Jalan Maduhara, dan G Obos 12. Seluruhnya yang terbakar lahan gambut hingga sulit diatasi. ”Api sudah bisa dipadamkan di permukaan, hanya saja bara di dalam lahan gambut masih ada. Nah, itulah menimbulkan asap tebal,” ucapnya.
Menurutnya, seluruh petugas di lapangan sudah sangat optimal, hanya saja berbagai kendala tetap ada. Salah satunya ketersediaan air dan kurangnya sumber air berupa sumur bor di sekitar lokasi karhutla.
“Jujur saya melihat di lapangan petugas sudah berjuang, yang dibutuhkan saat ini adalah sumur bor yang dekat ke lokasi. Seperti sore ini, hanya satu sumur bor. Selain kendala air, lahan gambut sulit dipadamkan,” tegasnya.
Pemerintah Kota mengimbau seluruh warga Kota Palangka Raya agar menjaga lingkungan masing-masing. Hati-hati membuang puntung rokok yang berakibat memacu timbulnya api. Kepada pihak penegak hukum untuk bisa melakukan penindakan tanpa pandang status masyarakat.
“Saya yakin ke depan karhutla bisa diatasi dan Palangka Raya bisa kembali cerah kembali. Jangan buang puntung rokok sembarangan. Ingat lebih baik kita memiliki tanggungjawab bersama dari pada membiarkan kabut asap kembali terjadi,” pungkasnya. (daq/arj)