NANGA BULIK – Meski belum merendam pemukiman penduduk, bencana banjir di Kabupaten Lamandau sudah mengancam ratusan hektare sawah milik petani.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Lamandau melalui Kabid Pertanian, Irwansyah mengatakan dari laporan penyuluh lapangan disebutkan ada sekitar 100 hektare sawah tadah hujan di Desa Batu Kotam Seberang terendam banjir dengan kedalaman lebih dari satu meter. Padahal tanaman padi sudah berusia dua bulan.
“Kalau sudah tenggelam beberapa hari atau sekitar dua minggu, pastilah padi-padi akan membusuk dan petani gagal panen," ujarnya, kemarin (13/1).
Selain di Desa Batu Kotam Seberang, menurut Irwansyah banjir juga merendam 20 hektare sawah di Desa Bunut dan Desa Sei Mentawa.
Sementara banjir terparah terjadi di Desa Hambawang, sekitar 250 hektare sawah tenggelam dengan ketinggian air kisaran 1 sampai 1,5 meter.
Padahal padi petani sudah masuk masa panen karena telah berusia empat bulan, diperkirakan hampir 90 persen akan gagal panen.
“Kalau di daerah hulu umumnya masih aman, karena banjir hanya lewat sebentar, yang dikhawatirkan adalah daerah hilir yang merupakan wilayah kiriman air," bebernya.
Irwansyah menegaskan pihaknya saat ini masih melakukan peninjauan, pemetaan dan pendataan terhadap sawah-sawah yang terendam banjir. (mex/fm)