SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim kembali melaksanakan pelatihan dan pembekalan kepada masyarakat peduli api (MPA) yang dipusatkan di Luwuk Sampun, Selasa (6/11). Pelatihan dan pengenalan alat kelengkapan penanganan dan teknis penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melibatkan anggota MPA di tiga kecamatan yakni Kecamatan Parenggean, Tualan Hulu dan Mentaya hulu.
Kepala BPBD Kotim M. Yusuf mengatakan kegiatan ini bertujuan membekali para peserta kegiatan untuk meningkatkan kemampuan, peran aktif, dan koordinasi dalam rangka bersama-sama mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Menurutnya, dampak buruk bencana Karhutla menyebabkan polusi udara kabut asap pekat. Sehingga menimbulkan kerugian yang besar terutama pada kesehatan masyarakat, khususnya untuk kelompok rentan seperti balita, anak-anak dan lansia.
“Maka dengan keterampilan yang didapat ini akan menghasilkan efektif dengan cara kesiapsiagaan dan pencegahan secara dini, laporan masyarakat serta bertindak secara cepat, tepat dan akurat pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dengan begitu, diharapkan dapat menekan dampak kerugian yang dapat ditimbulkan,” paparnya.
Materi pelarihan pengenalan teknis dan pengoperasian mesin, peralatan pemadam kebakaran serta praktik lapangan atau simulasi penggunaan alat kelengkapan penanganan dan teknis penanganan saat terjadi musibah Karhutla.
Lewat kegiatan ini, pihaknya berharap anggota MPA menjadi lebih siap dalam menghadapi Karhutla. Karena dalam pelatihan tersebut ada kesiapan individu, perlengkapan peralatan, mekanisme serta Standard Operating Procedure (SOP).
M. Yusuf juga mengingatkan kepada masyarakat, agar selalu waspada terhadap titik api serta mengimbau agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan, khususnya saat musim kemarau seperti saat ini. (soc)