SAMPIT— Hingga bulan November 2018 ini, serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih di bawah target yang ditetapkan, yakni sekitar 98 persen dari Rp1,8 triliun. Wakil Bupati Kotim, M Taufiq Mukri mengungkapkan, hal itu salah satunya terkendala dengan molornya pengerjaan beberapa proyek multiyears.
Dijelaskannya, upaya pemenuhan target serapan APBD hingga 98 persen itu, sepertinya akan sulit terpenuhi, mengingat saat ini sudah masuk bulan Desember. Namun tegasnya, jajaran Pemkab terus mengupayakan dalam sisa akhir tahun ini, agar serapan APBD setidaknya bisa mencapai 85-90 persen. “Memang tidak mudah, namun akan diupayakan. Hal ini terkendala karena ada proyeks multiyear, dan kontraktor pemenang lelangnya tidak mampu bekerja di tahun ini. Seperti halnya proyek normalisasi Sungai Pemuatan dan Pengembangan fasilitas Ikon Jelawat,”paparnya, Rabu (5/12).
Lebih lanjut Taufiq mengungkapkan, saat ini penyerapan keuangan APBD di Kotim baru mencapai 67,41 persen dan sektor fisik 72,98persen. Dan jika dilihat dari pagu dana Rp1,876 triliun, realisasi anggaran baru mencapai Rp1,265 triliun.
Dirinya menilai, terkendalanya proyek multiyears ini cukup memberikan dampak bagi serapan APBD Kotim, sehingga diharapkannya Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang lain terus berupaya menyelesaikan pekerjaan hingga akhir tahun ini. Agar setidaknya APBD bisa terserap 85-90persen.
Sebelumnya, Bupati Kotim Supian Hadi menegaskan, akan menindak dan memutus kontrak kepada seluruh kontraktor yang tidak mampu bertanggungjawab melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tugasnya. Dirinya menilai, hal tersebut sebagai salah satu penghambat proses pembangunan di daerah ini.
“Putus saja kontrak kerjanya, kalau memang mereka tidak mampu. Coret kontraktor yang tidak mampu bekerja,” tandasnya. (dc/gus)