SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Senin, 10 Desember 2018 09:21
PBS Harus Bersinergi Dengan Masyarakat
Anggota DPRD Batara, H Asran MM

MUARA TEWEH – Permasalahan sengketa lahan antara salah satu Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan,  dengan masyarakat Kecamatan Gunung Timang, masih menjadi bahan pembicaraan sampai dengan saat ini.  

Seperti diutarakan anggota DPRD Batara, H Asran MM yang menilai, persoalan tersebut sampai berlarut-larut atau 15 tahun belum juga kunjung terselesaikan. Menurutnya hal itu karena antara masyarakat dan perusahaan tidak bersinergi.

”Harusnya antara perusahaan dan masyarakat bersinergi, masyarakat tidak mungkin sembarangan menggugat perusahaan, kalau tidak ada masalah. Jadi pasti memang ada permasalahan antara perusahaan dan masyarakat,” ujarnya.

Asran melanjutkan, pihaknya tidak dapat menyalahkan masyarakat sebab mereka punya hak terutama wilayah. Konsesi dari perkebunan kelapa sawit itu, mungkin banyak terkena tanah masyarakat, atau perusahaan tidak menggunakan tenaga kerja yang ada di situ atau ring 1 dan 2. 

 “Kalau seperti ini wajar saja jika ada protes dari masyarakat,” cetusnya.

Dikatakan Asran pula, dalam persoalan ini pemerintah punya aturan,  baik Perda dan Perbup yang mengatur terkait masalah ganti rugi lahan. Namun menurutnya,  yang sering terjadi adalah kesesuaian antara perusahaan dan masyarakat pemilik lahan yang belum ketemu.

“Pengalaman saya waktu di Dinas Pertambangan dulu, sudah ditentukan pelepasan kawasan dengan nilai dana sekian per hektarnya. Namun di lapangan  masyarakat protes,  sebab di lahannya terdapat kebun karet, rotan dan lainnya. Sehingga dari warga menaikan harga jual lahannya, namun perusahaan tetap bertahan dengan aturan atau harga yang berdasarkan aturan,” paparnya.

Jadi kuncinya menurut Asran,  dalam hal ini adalah di pemetaan, sebab kadang-kadang pemetaan itu tidak tahu rumah penduduk atau kebun masyarakat.  “Dalam pemetaan ini menggunakan alat berupa teodolit, jadi tembak lurus tidak tahu didalamnya ada kebun-kebun masyarakat. Dan ini nyata, sehingga banyak kasus terkait lahan yang di bawa ke DPRD,  antara masyarakat dan perusahaan,” pungkasnya. (viv/gus)


BACA JUGA

Kamis, 17 April 2025 15:46

Proyek Molor, Bupati Sidak Puskesmas Jelai

SUKAMARA – Menyikapi laporan terkait molornya pembangunan Puskesmas Jelai, Bupati…

Kamis, 17 April 2025 15:46

Lapas Sukamara Laksanakan Donor Darah

SUKAMARA - Lapas Sukamara menyelenggarakan kegiatan donor darah. Kegiatan itu…

Kamis, 17 April 2025 15:45

Lupakan Perbedaan Pilihan Politik

NANGA BULIK -  Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra bersama Wakil…

Kamis, 17 April 2025 15:45

Rela Antre Lama Demi Salaman dengan Bupati

NANGA BULIK– Suasana penuh keakraban dan kebersamaan mewarnai acara halalbihalal…

Rabu, 16 April 2025 16:21

Poktan Beruntung Jaya Syukuran Panen Padi

SUKAMARA – Petani di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci,…

Rabu, 16 April 2025 16:20

Pemkab Siap Dukung Pembangunan Sekolah Garuda

NANGA BULIK - Pemerintah Kabupaten Lamandau terus memperkuat koordinasi lintas…

Senin, 14 April 2025 17:58

Dekranasda Dorong Perajin Miliki Daya Saing

NANGA BULIK– Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)…

Jumat, 11 April 2025 17:56

Puskesmas Sukamara Siap Terapkan ILP

SUKAMARA - Puskesmas Sukamara akan berpedoman pada Integrasi Layanan Primer…

Jumat, 11 April 2025 17:55

Peternakan Ayam Potong Wajib Kantongi Perizinan

SUKAMARA - Usaha peternakan ayam potong di Kabupaten Sukamara wajib…

Jumat, 11 April 2025 17:55

Gebrakan Bupati Bikin Pegawai Gembira

NANGA BULIK–Kabar gembira bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers