SAMPIT - Kepala Dinas Pertanian Kotim, I Made Dikantara memaparkan, sejak penanaman padi menuju organik dimulai, sudah 200 hektare lahan yang telah selesai ditanam. Menurutnya, kini tersisa 4.493 hektare lahan, dan terus digenjot untuk mencapai target penanaman lebih cepat.
"Sudah ada 200 hektare lahan yang ditanami padi organik. Itu nanti akan kita genjot dan kita harus bisa di atas ekpektasi. Targetnya kan Februari, kita mau Januari 2019 selesai," ujarnya, Minggu (9/12).
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Totok Tristijono, bahwa juga pihaknya menargetkan akhir bulan Januari 2019 penanaman rampung dilakukan.
Selain itu lanjut dia, pihaknya juga harus mengantisipasi kendala yang ada. Hingga saat ini, penanaman padi organik terkendala air yang menggenang di lahan sawah lantaran lebatnya hujan yang turun.
"Di wilayah BPP Baamang, sudah kita tanam 200 hektar. Sementara untuk wilayah BPP Teluk Sampit, mulai tanam bulan Desember, oleh karena terkendala air. Kita sampai saat ini, kendalanya itu Akibat hujan yang turun," pungkasnya.
Totok menambahkan, penanaman lahan padi menuju organik dilakukan bertahap di beberapa desa di banyak Kecamatan yang ada di Kotim. Menurutnya, lantaran genangan air akibat hujan, pihaknya mengimbau petani menanam padi ketika hari panas atau tidak ada hujan. (ron/gus)