PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin mematangkan persiapan untuk menyambut gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret mendatang. Fenomena langka yang hanya terjadi puluhan tahun sekali itu telah diprediksi akan melintasi ibukota Provinsi Kalteng. Hal itu mampaknya tidak akan disia-siakan oleh pemerintah, untuk mempromosikan wisata yang dimiliki.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Yuel Tanggara menuturkan, berbagai persiapan pun telah dimatangkan agar pada saatnya nanti wisatawan dari luar daerah yang ingin menyaksikan fenomena itu dapat dimanjakan dengan pariwisata yang dimiliki daerah. Untuk itulah, pihaknya kini tengah menyusun konsep promosi serta kegiatan penunjang wisata yang berkaitan dengan GMT tersebut.
“Dengan munculnya GMT menjadi peluang untuk mendongkrak pariwisata daerah. Makanya Pemprov bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya untuk mempersiapkan konsep promosi pariwisata,” jelas Yuel, Selasa (19/1).
Hal yang sama disampaikan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Kalteng I Ketut Widhie Wirawan, dia mengatakan fenomena yang sangat jarang terjadi itu harus bisa semaksimal mungkin dimanfaatkan. Wisatawan lokal ataupun manca negara dipastikan tidak akan tertinggal untuk melihat kejadian tersebut.
“GMT yang terjadi dalam kurun waktu 64 tahun sekali tersebut harus dimanfaatkan, terlebih karena Palangka Raya mendapat kesempatan sebagai salah satu daerah yang bakal disinggahi fenomena GMT,” ucapnya.
Tak tanggung-tanggung, ujar Ketut pihak Institut Teknik Bandung (ITB) pun berencana melakukan penelitian terkait GMT di Palangka Raya, melalui lapangan bola Universitas Palangka Raya (UPR) dan dari atap salah satu hotel ternama.
“Melalui momen ini kita berkeinginan menarik minat para pengunjung agar bertandang ke Kota Cantik dengan mempersembahkan berbagai even dari pentas seni hingga lomba photografi,” beber Ketut. (sho/vin)