KASONGAN - Bupati Katingan Sakariyas meminta seluruh institusi pendidikan terutama jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Dasar (SD) untuk menggalakkan kegiatan ekstrakurikuler.
"Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah harus digalakkan," katanya, belum lama ini.
Kegiatan di luar jam pelajaran sekolah tersebut sebagai wadah menyalurkan bakat dan minat peserta didik. Sekaligus sarana untuk menumbuhkan solidaritas dan interaksi sosial para pelajar.
"Remaja merupakan rentang usia di mana pelajar mencari jati diri dan mencari keceriaan. Kegiatan edukatif di luar jam sekolah membuat mereka tidak terjerumus melakukan kegiatan negatif seperti narkoba, minuman keras dan obat-obatan terlarang," jelas bupati.
Kegiatan di luar sekolah seperti pramuka, olahraga, kesenian, kebudayaan, maupun kegiatan yang menyalurkan bakat pelajar lainnya.
Dengan begitu maka peserta didik diharapkan mensibukkan diri dengan berbagai aktifitas positif. Sehingga otomatis memalingkan perhatiannya dari pengaruh pergaulan bebas. Jadi kegiatan ekstrakulikuler harus digalakan.
"Saya menilai masalah ini karena anak muda ini menyukai sesuatu yang ceria, ramai-ramai kan begitu. Nah pada saat dia ingin itu ini salah caranya, tolong kita salurkan agar mereka ingin ceria, melalui tari, pramuka, musik, olahraga, kadang kemah dan memasak bersama," imbuhnya.
Menyinggung fenomena remaja banyak terjaring mengkonsumsi obat tipe G jenis carnophen, orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei itu menilai tidak perlu saling menyalahkan antara guru, polisi maupun orang tua.
"Kalau seperti itu hanya mencari salahnya saja, tidak ada solusinya," tegasnya.
Yang terpenting, bagaimana kesamaan persepsi untuk memberantas masalah itu. Salah satunya dengan gerakan penguatan di tengah masyarakat.
"Kalau hanya mengandalkan aparat pasti akan kesulitan. Terutama di sekolah dibuatlah organisasi anti itu, agar anak-anak merasa malu mengonsumsi obat berbahaya itu," pungkasnya. (agg/yit)