NANGA BULIK – Fenomena menarik sering ditemui di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau. Jika musim hujan tiba, debit air sungai naik, warga beramai-ramai menangkap ikan kecil-kecil atau sering disebut seluang murik (mudik).
Jumlah ikan sangat banyak jika ada arus air yang berputar seperti di persimpangan sungai atau terdapat bongkahan batu besar.
Dengan bermodalkan tangguk (keranjang), warga menangguk ikan dan kalau beruntung satu orang bisa mendapat satu kantong lebih seluang dalam sehari.
"Ada yang dijual dan ada juga yang dikonsumsi sendiri, sebagian ikan ada juga dibuat menjadi ikan asin,” ujar Mita, warga Nanga Bulik.
Menurut Mita, kalau cuaca cerah, dirinya bisa mengumpulkan ikan hingga satu kantong. Lokasi yang banyak dikunjungi warga yakni di sungai Lamandau sekitar Batu Bisa.
Ditambahkan, di musim seluang murik saat ini adalah waktu yang tepat untuk menikmati kuliner hasil olahan berbahan baku ikan seluang. Seperti bakwan, rempeyek atau pepes ikan seluang.
“Mumpung lagi musim ikan seluang, saya sering membuat bakwan dan lumayan untuk camilan di sore hari atau lauk makan. Karena ikan-ikan ini kecil-kecil, lebih gampang digoreng kering saja," ujar Purti warga lainnya. (mex/fm)