PALANGKA RAYA – Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak bosan-bosannya mengajak para netizen pegiat media sosial, mahasiswa maupun pihak lain, agar terus aktif melawan kabar bohong, maupun ujaran kebencian.
Kepala Diskominfosantik Kalteng, Herson B Aden melalui Kepala Bidang Pengelola Informasi Publik, Baryem mengatakan, akhir-akhir ini sangat kental polarisasi di Indonesia karena adanya agenda nasional, yakni pemilihan presiden dan wakil presiden, yang sudah pasti akan ada perbedaan pandangan antarkubu pendukung.
“Sekarang ini sangat gampang untuk menyatakan satu cebong, satu kampret. Tentu ini harus kita sikapi bersama, khususnya para pegiat media sosial,” tegasnya saat Sarasehan Pegiat Media, Kamis (27/12)
Baryem melanjutkan, apabila kondisi polarisasi dan mudahnya mengucapkan nada kebencian dibiarkan secara terus menerus dan tidak ada upaya menyikapi secara bijaksana, dikhawatirkan akan berdampak kurang baik dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Dipaparkannya pula, tantang terberat dalam menyikapi permasalahan tersebut sejak hadirnya media sosia (Medsos). Sebab, setiap orang melalui akun media sosialnya sekarang ini dengan mudah menyampaikan ujaran kebencian dan kabar bohong.
“Hal itu lah yang membuat kami selalu mengajak pegiat media sosial, mahasiswa dan pihak lainnya untuk bersama-sama mengkampanyekan bijak bermedia sosial. Kabar bohong dan ujaran harus kita hindari semaksimalnya,” imbuh Baryem.
Selain mengajak pegiat media sosial dan para mahasiswa, Diskominfo Kalteng juga menggagas #Kalteng Bicara Baik, dan rutin menggelar berbagai kegiatan positif untuk para pengguna media sosial. Mulai dari lomba foto, foster, video pendek, dan lainnya.
Dari banyak program yang telah dilakukan tersebut, perlu ada refleksi dan mendengar pendapat maupun masukan dari berbagai pihak. Hal itu lah yang mendasari dilaksanakannya Sarasehan Pegiat Media di Kalteng.
"Tentu Diskominfosantik akan terus mendorong semua pihak, agar bijak dalam menggunakan media sosial, dan bersama-sama melawan kabar bohong maupun ujaran kebencian,” pungkas Baryem.(sho/gus)