PALANGKA RAYA – Krisis listrik di Kalimantan Tengah (Kalteng) bakal segera teratasi. Pasalnya, tiga pembangkit listrik untuk suplai kebutuhan listrik masyarakat Kalteng sudah terbangun, yakni PLTMG Bangkanai Kabupaten Barito Utara, PLTU Pulang Pisau, dan PLTU Mulut tambang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalteng Syahril Tarigan, baru-baru ini. Dia menuturkan, pertengahan tahun ini PLTU Pulang Pisau diperkirakan sudah masuk sistem. Pembangkit listrik itu sudah memasuki tahap sinkronisasi perangkat pendukung.
”Tapi, karena itu berkaitan dengan teknis, semua jadi kewenangan pihak PLN. Kami tidak bisa ikut campur. Misalkan selesai, listrik di Kalteng akan surplus 30 persen,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam konsisi normal, suplai listrik di Kalteng dinilai sudah cukup, yakni sebesar 175 MW. Belum ditambah dengan keberadaan PLTU Pulang Pisau dengan kapasitas 2x60 MW. Apabila PLTU itu sudah bisa beroperasi, kebutuhan listrik Kalteng segera terpenuhi.
”Itu belum dihitung berdasarkan tambahan dari PLTMG di Bangkanai yang berkapasitas 2x75 MW. Dengan itu semua, saya yakin kebutuhan listrik kita tepenuhi, bahkan lebih,” ujarnya.
Keberadaan pembangkit listrik, katanya, sebagai wujud pelaksanaan program ”Kalteng Tarang” yang diprogramkan Agustin Teras Narang, Gubernur Kalteng sebelumnya. Program itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan listrik terhadap 188.267 rumah tangga yang tersebar di 307 desa se-Kalteng yang belum dijangkau jaringan listrik.
”Tahun ini, untuk menyukseskan program itu, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) lebih ditingkatkan lagi. Apabila semua berjalan semua dengan rencana, dengan sendirinya kita tidak lagi kekurangan (listrik),” jelasnya.
Pada kesempatan lain, Sekda Kalteng Siun Jarias mengatakan, dengan akan selesainya pembangunan beberapa pembangkit dan jaringan transmisi, ketersediaan energi listrik tahun ini diperkirakan mencapai 275 MW. Angka itu sangat cukup karena beban puncak penggunaan daya Listrik di Kalteng hanya berkisar 200 WM. Artinya, masih ada kelebihan daya yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
”Khusus masyarakat di pedalaman yang belum terjangkau jaringan listrik, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PT PLN harus bekerja sama melakukan terobosan dengan melakukan perluasan pembangunan jaringan,” pungkasnya. (sho/ign)