PALANGKA RAYA – Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Marlen mengeluhkan krisis listrik yang terjadi di Kalteng. Hal tersebut harus segara diatasi oleh pemerintah agar jangan terus bergantung dengan pasokan listrik dari Kalsel.
Hal itu diungkapkan Mercy saat berdiskusi santai dan tatap muka dengan sejumlah wartawan, Minggu (24/1). Anggota DPR RI dapil Maluku mengaku heran karena Kalteng kaya sumber daya alam, namun terjadi krisis listrik.
Mercy menuturkan, saat ini pemerintah serius memberikan perhatian kepada provinsi yang krisis listrik. Termasuk mengadakan program listrik desa. Menurutnya, Kalteng tidak memiliki kemandirian masalah listrik, sehingga ke depan Pemprov Kalteng harus kerja sama dengan Komisi VII untuk menjadikan Kalteng yang lebih terang.
Mercy menambahkan, sejak Presiden Joko Widodo, target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt semakin nampak jelas untuk diselesaikan. Karena itu, krisis listrik di bawah 70 persen di Kalten, besar kemungkinan akan bisa terselesaikan dengan baik.
”Saya saja keluhkan litrik sering biarpet. Jadi, kalau minyak turun, harusnya tarif dasar listrik turun. Tetapi kita ini memiliki mesin tahun 70-an, sehingga terjadi biaya tinggi, terlebih adanya pencurian listrik,” pungkasnya. (daq/ign)