SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 01 Agustus 2016 16:38
WADUH!!! Krisis Listrik Masih Dua Tahun Lagi
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Krisis listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih akan terjadi sampai dua tahun ke depan. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dibangun PLN di Desa Bagendang baru beroperasi pada 2018 mendatang.

”Kotim sudah punya pembangkit di Bagendang dengan daya 2x25 megawatt untuk menambah suplai energi listrik. Secara presentase, kemajuan pengerjaan sudah 30 persen. Kalau dalam perencanaan akan beroperasi 2018 mendatang,” ujar Manajer Rayon PLN Sampit Ginter, pekan lalu.

Saat ini, lanjutnya, PLTU tersebut cukup untuk Kota Sampit. Jika dihitung, sekarang Sampit memerlukan daya sekitar 40 megawatt. PLTU Bagendang yang dibangun berkapasitas 50 megawatt.

”Masih ada beberapa tempat yang rencananya akan dibangun PLTU. Di Pangkalan Bun 2x100 megawatt dan Gunung Mas 2x100 megawatt. Sudah siap dioperasionalkan ada di Muara Teweh berkapasitas 150 megawatt, tapi masih terkendala transmisi atau penyaluran belum rampung,” ujarnya.

Menurut Ginter, secara sistem, kelistrikan sudah mencukupi. Masalahnya, listrik tidak hanya disuplai untuk Sampit, tapi juga daerah lainnya. ”Sistem ke depannya bukan hanya Kalsel dan Kalteng, tapi seluruh Kalimantan, baik timur, barat, dan utara menjadi satu sistem,” ujarnya.

Ginter menjelaskan, jika ada gangguan di satu unit, bisa diganti suplai dari daerah lain. Karena itu, secara sistem lebih andal. ”Kalau misalnya hanya mengandalkan di Kalsel atau Kalteng yang suatu saat bisa terjadi gangguan, maka pembangkit lain siap menyuplai,” ujarnya. (ara/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers