SAMPIT- Kawasan pasar di Sampit, Kotawaringin Timur perlu peremajaan. Pelaku usaha ingin kawasan pasar tidak hanya menjadi pusat ekonomi namun juga menjadi destinasi wisata untuk menarik minat konsumen.
Yudhi salah seorang pedagang yang juga pengurus Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) mengatakan perlu adanya konsep tertentu untuk meningkatkan pasar agar tidak hanya sebagai pasar namun juga sebagai salah satu destinasi kunjungan Kota Sampit.
Menyikapi keinginan itu Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kotim Zulhaidir mennyambut baik usulan para pedagang. Menurutnya revitalisasi atau peremajaan kawasan pasar menjadi salah satu jawaban permasalahan perdagang selama ini. Pemerintah daerah pun telah merencanakan adanya peremajaan kawasan pasar yakni di sekitar kawasan ikon jelawat, pertokoan, Pujasera, PPM hingga Pasar Ikan Mentaya.
"Sesuai dengan arahan Bupati Kotim Supian Hadi, sepanjang kawasan itu nantinya akan diupayakan untuk menjadi destinasi wisata dan menjadikan PPM sebagai salah satu ikon belanja sekaligus tempat wisata Kota Sampit," ujarnya.
Sehingga menurutnya roda ekonomi masyarakat kecil akan berputar kembali seiring dengan hidupnya pusat perbelanjaan di Kota Sampit.
Lebih lanjut, Zulhaidir menyebut mulai kawasan-kawasan tersebut sebenarnya sejak awal merupakan konsep wisata. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut Zulhaidir mengatakan, perlu adanya dukungan dari pihak lain, dalam hal ini mitra kerja yang dapat secepatnya merealisasikan konsep ikon wisata tersebut.
Zulhaidir mengatakan Bupati Supian Hadi menginginkan konsepnya nanti akan lebih menonjolkan ciri khas dari Kota Sampit dengan menggaet para seniman dan UMKM yang diwadahi koperasi.
Sementara itu salah saeorang pengusaha ternama yakni Zam'an menilai, kawasan jelawat khususnya PPM kini seolah sudah kehilangan daya tarik. Menurutnya agar terlihat indah dan menarik perlu adanya peremajaan area. Pihaknya bersedia untuk mendukung sebagai mitra kerja dalam mewujudkan peremajaan ikon wisata untuk kembali meningkatkan daya tarik kawasan jelawat, pertokoan, Pujasera, PPM hingga pasar ikan. Salah satu yang menjadi kendalaadalah adalah kurangnya area parkir. (rm-96/oes)