PALANGKA RAYA –Postingan facebook salah satu calon anggota legislatif Agati Sulie Mahyudin yang salah satunya menulis kalimat, "Untuk wartawan maju tak gentar membela yang bayar" dalam baranda Fbnya, belum lama ini, menuai protes dari awak media, termasuk jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Tak ingin berlarut-larut dan semakin memperuncing persoalan, Aganti yang kini masih menjadi anggota DPR RI asal Kalteng Komisi VII itu pun mengklarifikasi soal tudingan pelecehan wartawan, yang diposting di akun Facebook miliknya, Sabtu (7/4) malam.
Dia menekankan tidak pernah punya niat melecehkan profesi wartawan dan secara tulus meminta maaf atas ungkapan tersebut. Dan dirinya berharap ke depan menjadi pembelajaran bagi dirinya dan orang lain.
”Saya dalam posting itu tidak bermaksud melecehkan wartawan dan murni candaan saja mengingat kedekatan saya dengan Ketua PWI Kapuas Sri Hayati. Tetapi atas hal itu tetap saya meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung,” ujar wanita kelahiran Kuala Kapuas ini.
Aganti menyampaikan, dengan kejadian tersebut hubungannya dengan awak media tetap berjalan dengan baik sebagai mitra untuk membangun Provinsi Kalteng .Dirinya juga meminta maaf kepada seluruh wartawan atas kesalahpahaman itu.
”Saya jujur minta maaf dan itu hanya bercanda. Intinya saya tidak ada niat melecehkan wartawan, sebab saya seperti ini juga karena wartawan dan bagaimana mungkin saya wakil rakyat melecehkan profesi itu,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kalteng Ririn Binti mengatakan bahwa memang postingan itu disesalkan, hanya saja usai mengklarifikasi dan meminta maaf maka hal ini sudah selesai.
”Saya menilai soal postingan di akun Facebook milik Agati Sulie Mahyuddin yang dinilai melecehkan wartawan telah selesai dan clear, ini setelah mengklarifikasi dan meminta maaf atas hal itu. Jadi bercanda saja. Walau pun tetap menyesalkan pernyataan itu dari seorang tokoh,”ujarnya.
Ririn menekankan, dengan penjelasan secara langsung, maka perosalan tersebut sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi. Tetapi jika ada pihak lain berkebaratan silakan ditindak lanjut. Hanya saja untuk PWI ini sudah selesai.
”Beliau tidak punya keinginan menghina atau melecehkan wartawan. Ungkapan berbayar itu karena iklan dan ada bonus pemberintaannya. Artinya sah-sah saja. Jadi permasalahan tersebut telah selesai dengan meminta maaf langsung kepada sejumlah awak media,” pungkasnya. (daq/gus)