KUALA KURUN – Sebanyak 58 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Dari jumlah tersebut, tujuh sekolah menggelar USBN Berbasis Komputer (USBNBK) dan 51 sekolah USBN menggunakan kertas dan pensil.
”Tujuh sekolah yang menggelar USBNBK, yakni SMPN 1 Sepang, SMPN 1 Kahayan Hulu Utara (Kahut), SMPN 1 Tewah, SMPN 3 Tewah, SMPN 1 Kurun, SMPN 4 Kurun, SMPN 5 Kurun,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Gumas HM Rusdi, Senin (8/4) pagi.
Dari tujuh sekolah itu, pihaknya melakukan kunjungan dan memantau pelaksanaan USBNBK di empat sekolah, yakni SMPN 4 Kurun, SMPN 1 Kurun, SMPN 1 Tewah, dan SMPN 3 Tewah. Hasilnya, semua berjalan baik, aman, dan lancar.
”Tidak ada kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan USBNBK ini, baik itu jaringan listrik maupun telekomunikasi, karena dari pihak sekolah terlebih dahulu sudah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom,” tuturnya.
Mengenai fasilitas penunjang USBNBK seperti komputer dan ruangan, lanjut Rusdi, sudah cukup memadai dan berfungsi dengan baik. Selain itu, dari kehadiran peserta didik, semuanya hadir.
”Dengan persiapan yang sudah dilakukan, kami berharap semua peserta didik bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Sedangkan untuk fasilitas penunjang, kedepan akan ada lagi penambahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kurun Ina Marita mengatakan, pelaksanaan USBNBK di sekolah tersebut dilaksanakan mulai 8-12 April, dengan diikuti oleh 214 peserta didik. Mereka dibagi dalam tiga sesi, dimana setiap sesi telah dipersiapkan dua ruangan komputer.
”Untuk mata pelajaran yang diujiankan, yakni Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, PKN, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Budaya, IPA, Prakarya, IPS, dan PJOK. Untuk soal USBNBK, 20-25 persen berasal dari pusat, dan 75-80 persen dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),” terangnya.
sebelum pelaksanaan USBNBK ini, berbagai persiapan telah dilakukan oleh sekolah, seperti melakukan simulasi sebanyak tiga kali, tryout dua kali, dan pemberian tambahan pelajaran. Semuanya pun berjalan dengan baik.
”Jadi ini bukan hal yang baru bagi peserta didik ketika berhadapan dengan komputer, karena mereka sudah melakukan simulasi dan tryout. Kami pun optimis mereka mampu, dengan target tingkat kelulusan yang mencapai 100 persen,” pungkasnya. (arm/yit)