Soal alasan masuk bursa pemilihan legislatif, Susilo punya misi mulia. Dia ingin lebih berperan besar dalam membangun dunia UMKM dan industri melalui jalur politik. Sebab, harus ada regulasi yang mendukung kemajuan dunia usaha. Sementara penyusun regulasi adalah lembaga legislatif.
Selama ini, Susilo telah berkiprah di Kadin untuk mendorong perkembangan UMKM dan industri, serta menjadi mitra pembangunan daerah guna terciptanya iklim usaha yang kondusif dalam kerangka pemantapan pembangunan.
Menurutnya, pengembangan membutuhkan ekosistem yang kondusif untuk dapat tumbuh secara berkualitas. Untuk itu, diperlukan berbagai unsur yang mendukung pengembangan UMKM dan industri dari hulu hingga ke hilir, seperti produksi, promosi, dan pembiayaan.
Dalam mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif untuk pengembangan dunia usaha, lanjutnya, diperlukan keterlibatan dan kerja sama berbagai pihak. Termasuk pemerintah dan perbankan.
Dia juga terus mendorong dunia usaha untuk bisa ikut serta dalam berbagai expo baik di nasional maupun di kancah internasional, sehingga nantinya dapat memicu UMKM semakin meningkatkan skala usaha dan menjadi eksportir yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Dengan mendorong UMKM ikut serta dalam berbagai expo baik nasional maupun internasional, diharapkan ke depannya para pelaku UMKM mampu bersaing di kancah global,” kata putra dari pasangan petani Abdullah dan Sarni ini.
Usaha mandiri yang dijalankan oleh masyarakat ini memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian. Namun selama ini pemerintah terkesan mengabaikan keberadaan UMKM. Ada begitu banyak pelaku UMKM yang mengalami kendala dalam mengembangkan usahanya seperti dalam hal mendapatkan pinjaman kredit dari bank, pembinaan, hingga pemasaran produk.
Harusnya dengan peran penting UMKM, pemerintah dapat memberi perhatian khusus dalam upaya memajukannya. Jika pemerintah tidak sigap dalam membaca masa depan UMKM dan segera menghadirkan regulasi yang tepat, maka bukan hal mustahil jika urat nadi penggerak ekonomi ini akan lumpuh dan memberi dampak negatif bagi stabilitas perekonomian.
”UMKM dan industri dapat mendukung penyerapan tenaga kerja. Produk UMKM juga telah terbukti meningkatkan potensi budaya dan pariwisata Indonesia, sehingga turut menjaga kelestarian citra budaya daerah. Produk UMKM juga menjadi produk ekonomi kreatif yang digemari oleh pengusaha-pengusaha mancanegara,” kata suami Siti Fatimah ini.
Bukan hanya itu, UMKM juga memberi kontribusi besar bagi penerimaan pajak negara. UMKM juga menjadi wadah yang paling efektif dalam memperkenalkan produk asli Indonesia di mata dunia. Pasalnya, sistem produksi UMKM yang mengutamakan mutu serta kualitas dibandingkan kuantitas, membuat produk UMKM lebih eksklusif dibandingkan produk hasil industri yang diproduksi sekala masal. Oleh karenanya, produk hasil UMKM lebih digandrungi oleh masyarakat internasional dibandingkan produk hasil industri.
Mengingat fakta besarnya kontribusi UMKM bagi perekonomian bangsa, sudah seharusnya pemerintah berlaku adil dan memberi prioritas utama bagi UMKM untuk terus maju dan berkembang.
Pemerintah harus mengeluarkan regulasi khusus untuk mempermudah persyaratan pengajuan kredit UMKM di perbankan, memberikan program pelatihan dan pengembangan usaha dengan menggandeng tenaga ahli secara intens. Konsistensi menjalankan usaha di tengah labilnya kondisi pasar dan keterbatasan modal menjadi hambatan utama bagi UMKM untuk terus survive.
”Dengan menjadi anggota legislatif, maka kami bisa memiliki peluang besar untuk menelurkan regulasi-regulasi yang berpihak kepada UMKM dan industri,” kata kata ayah dari Aditya Yudha Wibishono dan Maheswara Rafif Djanuartha ini. (yit)