SAMPIT-Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli berharap usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 17 April kemarin, para pendukung calon presiden dan wakil presiden bisa akur dan bersatu kembali. Dengan begitu, kehidupan sosial masyarakat bisa membaur dan kembali normal seperti sedia kala.
”Saya akui Pilpres kali ini memang bukan main panas situasinya. Pendukung kedua pasangan calon memang memiliki militansi yang kuat. Bisa dikatakan ini pilpres yang melelahkan bagi semua pihak, sejak awal kampanye hingga pelaksanaan pemilu,” ungkapnya kemarin.
Jhon juga menilai, dengan berakhirnya pilpres ini, maka tidak lagi kondisi masyarakat dikotak-kotakan dengan perbedaaan. Menurutnya, jika pun masih ada pihak yang kurang puas, maka hendaknya bisa dituangkan melalui ruang-ruang yang sudah disiapkan oleh aturan di negara ini.
”Ya kalau kurang puas dengan hasil di TPS, kan ada jalur mekanisme sendiri. Bukan justru sebaliknya,” tambah pentolan PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Jhon mengaku belum bisa mengomentari terkait teknis pelaksanaan oleh penyelenggara Pemilu tahun ini. Kendati dirinya pun menerima ada informasi mengenai kurangnya surat suara yang terdistribusi. Menurutnya hal itu memang tak lazim terjadi dan terjadi diluar prediksi mereka di DPRD.
”Ya nanti kita akan lihat bagaimana evaluasinya penyelenggara. Namun yang pasti, penekanan kami kepada pendukung kedua paslon untuk tetap berbesar hati. Baik ketika dukungan kalah, begitu juga yang menang jangan euforia dan menyakiti yang berbeda pilihan,” imbuhnya.
Saat hari pencoblosan kemarin, Ketua DPRD Kotim dua periode ini juga menyempatkan diri memberikan hak suaranya di TPS 25 Kecamatan MB Ketapang di jalan Manggis 5 yang berdekatan dengan tempat tinggalnya. (ang/gus)